"Kalau dibilang komunikasi jelek yang enggak lah, bahkan pekerjaan berpuluh-puluh tahun tidak selesai sudah saya selesaikan. Kalau saya tidak komunikasi sama orang-orang, apa ya selesai?"
Ketika dibandingkan dengan wali kota Surakarta sebelummnya, Gibran merasa enggan dibandingkan karena masing-masing memiliki gaya kepemimpinan dan komunikasi yang berbeda.
"Cara komunikasi kan beda-beda, pola komunikasi tidak pernah saya ekspos, yang penting pekerjaan beres. Kecuali pekerjaan saya tidak selesai, silahkan protes tidak apa-apa," ujarnya.
Adapun Gibran juga diminta untuk mencontoh gaya komunikasi 'Tujuh Si" dari Wali Kota Surakarta sebelumnya, FX Hadi Rudyatmo yakni komunikasi, koordinasi, solusi, sosialisasi, realisasi, koreksi dan evaluasi.
Namun demikian Gibran akan mencoba mengevaluasi gaya komunikasinya meski sekali lagi bahwa gaya komunnikasi akan tetap berbeda-beda.
"Nanti saya evaluasi lagi, saya perbaiki lah, tapi kan ya beda-beda," pungkasnya.***