SalatigaTerkini - Menurut pengamatan para ilmuwan, mereka mengkonfirmasi adanya badai luar angkasa.
Kabar ini dikeluarkan setelah pengamatan elektron yang menghujani atmosfer bagian atas Bumi.
Para ilmuwan menyebut bahwa badai seperti itu akan mengganggu sistem kerja GPS.
Selain merusak, positifnya dari badai tersebut adalah bisa memberikan pemahaman lebih tentang efek cuaca luar angkasa.
Baca Juga: Spaces, Fitur Baru Twitter Untuk Pengguna Android. Bakal Saingi Popularitas Clubhouse
Ilmuwan luar angkasa dari University of Reading,Profesor Mike Lockwood, mengatakan badai bisa menjadi fenomena universal di planet dan bulan dengan medan magnet dan plasma.
Sebuah tim yang dipimpin oleh Universitas Shandong di China mengabarkan telah menganalisis massa plasma yang berputar-putar selebar 621 mil terlihat di atas Kutub Utara.
Hasil pengamatan itu menunjukkan bintik aurora yang berbentuk siklon besar, dengan pusat aliran hampir nol dan aliran plasma horizontal yang kuat, seperti yang dilansir dari laman Pikiran-Rakyat.com dalam artikel Fenomena Badai Ruang Angkasa Terlihat Berputar Selebar 621 Mil di Kutub Utara.
Badai antariksa bergerak berlawanan arah jarum jam, dan berlangsung sekitar delapan jam sebelum terhenti.