Network
SalatigaTerkini - Tragedi berdarah yang setidaknya menewaskan 129 orang, usai laga Arema Malang melawan Persebaya Surabaya mendapat sorotan, hingga media asing.
Pada 1 Oktober 2022 kemarin, ratusan orang dilaporkan tewas, dalam kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Jumlah korban dimungkinkan akan bertambah, mengingat masih ada 180 korban luka berat dan ratusan luka ringan yang tengah mendapat perawatan.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga menyoroti insiden tersebut. Ia mengucapkan bela sungkawa kepada para korban lewat sosial medianya.
Baca Juga: #PrayForKanjuruhan, Ketua Umum PSSI Iwan Bule Minta Maaf Atas Tragedi Berdarah Kanjuruhan
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Tewaskan Ratusan Suporter Sepakbola, Rekor Kematian Terbanyak Kedua di Dunia!
"Sungguh ini adalah tragedi terbesar dalam perhelatan olahraga di Indonesia. Turut berduka cita atas meninggalnya 129 penonton dan aparat petugas. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran," katanya pada 2 Oktober 2022.
Orang nomor satu di Jawa Barat tersebut meminta semua pihak, termasuk suporter untuk intropeksi diri atas kejadian tersebut.
"Semua dari kita harus berintrospeksi atas tragedi ini. Tujuan berolahraga, pembelajaran menerima kemenangan atau kekalahan, profesionalitas kepanitiaan sebuah kegiatan olahraga, teknik pengamanan dll," katanya lagi.
Ridwan Kamil juga menyoroti stasiun tv yang memegang hak siaran Liga 1 2022/2023, Indosiar yang cenderung berlangsung malam hari.
Baca Juga: Kerusuhan Kanjuruhan Coreng Wajah Sepakbola Indonesia, PSSI Larang Arema Malang Jadi Tuan Rumah
"Jangan selalu kejar demi rating TV dengan memaksa pertandingan selalu malam hari. Semoga kita belajar dan mengambil hikmah dari semua ini. Hatur Nuhun," ujarnya.
Liga 1 seminggu kedepan, dikabarkan tidak akan diadakan sebagai bentuk penghormatan kepada korban, serta menunggu hasil investigas pihak terkait.
Arema Malang juga mendapat larangan menjadi tuan rumah, hingga akhir pertandingan Liga 1 musim 2022/2023.
Demikian informasi terkait Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyoroti tragedi berdarah Kanjuruhan.***
