Masa Penundaan Street Race Digunakan Polda Metro Jaya untuk Perbaiki Infrastruktur dan Manajemen Event

- 4 Februari 2022, 17:23 WIB
Dirlantas Polda Metro Jaya dan Kapolres Metro Kota Bekasi saat tinjau lokasi Sirkuit untuk ajang street race.
Dirlantas Polda Metro Jaya dan Kapolres Metro Kota Bekasi saat tinjau lokasi Sirkuit untuk ajang street race. /Polres Metro Bekasi

SalatigaTerkini - Ajang street race yang sejatinya digelar oleh Polda Metro Jaya pada pertengahan Februari 2022 ini terpaksa ditunda akibat melonjaknya angka kasus positif Covid-19 varian Omicron.

Street race yang dijadwalkan seharusnya akan berlangsung di wilayah Bekasi dan Tangerang Selatan.

Menyikapi penundaan ini, Polda Metro Jaya memutuskan untuk melakukan perbaikan dan persiapan street race.

Baca Juga: Persaingan E-commerce di Akhir Tahun, Shopee Juarai E-Commerce Yang Terbanyak Digunakan Masyarakat

Adapun sirkuit yang akan digunakan saat street race perlu dilakukan perbaikan. 

"Karena kita sudah memiliki empat arena, di BSD, Meikarta, Bekasi Kota dan Ancol. Infrastruktur terkait kenyamanan dan keamanan juga akan diperbaiki termasuk saat malam hari," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran seperti dikutip dari PMJ News pada Jumat, 4 Februari 2022.

Selain perbaikan sirkuit street race, penundaan ini juga akan menjadi kesempatan untuk mengevaluasi manajemen pelaksanaan acara menyusul minat masyarakat yang juga sangat tinggi.

Baca Juga: Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo Meminta Kantor Pusat Pemuda Pancasila Ikut Dipindahkan ke Ibu Kota Negara Baru

"Saya juga bicara soal bagaimana manajemen balapan ini di tengah kevakumannya bisa lebih bagus. Karena antusiasmenya sangat besar, kalau tidak di-manage secara baik malah jadi persoalan baru dan mereka menyanggupi itu,"

Dengan perbaikan infrastruktur dan manajemen, Fadil berharap adanya event ini membuat para pembalap tidak lagi mendapatkan pandangan negatif.

Terlebih Fadil juga berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh untuk di wilayah lain di luar Jakarta sehingga tidak ada lagi aksi kebut-kebutan yang mengganggu masyarakat.

Baca Juga: Napi Ditarik Biaya untuk Alas Tidur di Lapas Cipinang, Kemenkumham Pastikan Informasi Tersebut Tak Benar

"Mereka tidak ingin di cap negatif, pembalap dengan begal ini berbeda. Ini yang akan mereka buktikan. Mudah-mudahan, dari Jakarta bisa jadid contoh untuk wilayah lain khususnya dalam mengembangkan eskosistem dan ekonominya," tutu Fadil.***

Editor: Winang Pranandana

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah