Lebih lanjut dr. Rita memaparkan bahwa melakukan diet ekstrem, atau ketat dapat mengganggu keseimbangan asam basa, metabolisme tubuh, hingga malnutrisi.
Baca Juga: Varian B117 Covid-19 Lebih Berbahaya 70 Persen Dari Sebelumnya, Kenali Gejalanya
Kemudian menimbulkan kerusakan metabolik, maka itu akan terjadi proses peradangan dalam tubuh, dan dapat melemahkan imunitas.
Melalui diet ekstrem mungkin dapat memangkas beberapa kilogram dari berat badan, namun metabolisme juga bisa terpengaruh.
“Melakukan diet ekstrem tidak disarankan, karena bisa jadi yang berkurang adalah air, massa otot dan massa tulang. Pada saat proses penurunan berat badan, yang seharusnya hilang adalah lemak,” kata dr. Rita.
Maka dari itu, dr. Rita pun kemudian membagikan sejumlah hal yang perlu diperhatikan bagi mereka yang ingin melakukan diet sehat selama pandemi.
Baca Juga: Varian B117 Covid-19 Lebih Berbahaya 70 Persen Dari Sebelumnya, Kenali Gejalanya
Yakni pertama, adalah defisit energi atau defisit kalori untuk menurunkan berat badan. Kalori dalam makanan menyediakan energi dalam bentuk panas, sehingga tubuh dapat berfungsi dengan baik, bahkan ketika tubuh sedang beristirahat sekali pun.
“Selanjutnya adalah meningkatkan asupan tinggi protein rendah lemak, dan zat gizi seimbang. Lalu, asupi tubuh dengan makanan yang mengandung zinc, vitamin C, vitamin E, beta karoten, dan zat besi,” kata dr. Rita.
Demikian bahwa kelima zat yang disebutkan di atas merupakan zat yang memiliki sifat antioksidan, yang mana sangat diperlukan tubuh untuk melawan efek dari paparan radikal bebas.