SalatigaTerkini - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pengunduran diri setelah puluhan rekannya berhenti karena serangkaian skandal.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa ia akan mundur sebagai pemimpin partainya, yang pada akhirnya akan membuatnya dicopot dari jabatan tertinggi negara itu.
Berbicara kepada bangsa dari depan kantor 10 Downing Street. Johnson berterima kasih kepada warga Inggris atas hak istimewa besar yang telah mereka berikan kepadanya, tetapi ia juga mengatakan kesetujuannya bahwa sudah waktunya bagi Partai Konservatifnya untuk memiliki pemimpin baru.
"Sekarang jelas keinginan Partai Konservatif parlemen bahwa harus ada pemimpin baru partai itu, dan karena itu PM baru. Saya hari ini menunjuk sebuah kabinet untuk melayani, seperti yang akan saya lakukan, sampai pemimpin baru ada," kata Boris Johnson.
Sebelumnya, Mantan perdana menteri John Major mengatakan kepada sekelompok anggota parlemen Konservatif untuk memutuskan jadwal pemilihan pemimpin partai baru, lantaran Johnson tidak boleh diizinkan untuk tetap menjabat sampai musim gugur.
"Demi kesejahteraan negara secara keseluruhan, Tuan Johnson tidak boleh tetap berada di Downing Street - ketika dia tidak dapat memperoleh kepercayaan dari House of Commons - lebih lama dari yang diperlukan untuk mempengaruhi kelancaran transisi pemerintahan," kata Major.
Pemimpin oposisi Partai Buruh, Keir Starmer, mengatakan bahwa Johnson harus pergi. Ia tidak bisa bertahan sebagai perdana menteri sementara. Jika Johnson tidak mundur sebagai perdana menteri, Starmer memperingatkan bakal ada pengajuan mosi tidak percaya.