SalatigaTerkini - Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe ditembak dalam pidato kampanye pada Jumat di Jepang Barat.
Dilansir dari CBS News, Pejabat pemadam kebakaran setempat, Makoto Morimoto, mengatakan kondisi terakhir Shinzo Abe sempat mengalami henti jantung dan paru-paru, atau CPA, setelah ditembak. Itu berarti Abe tidak bernapas dan jantungnya berhenti ketika ia dilarikan ke rumah sakit prefektur.
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan kepada wartawan bahwa polisi sudah menangkap seorang pria yang diduga sebagai penyerang di tempat kejadian.
"Tindakan barbar seperti ini benar-benar tidak bisa dimaafkan, apa pun alasannya, dan kami mengutuknya dengan keras," kata Matsuno.
Baca Juga: aespa Hadiri Forum Politik PBB 2022, Penampilan Karina Dipuji Mirip Ibu Negara
Penyiar publik NHK menayangkan rekaman yang menunjukkan Abe pingsan di jalan, dengan beberapa penjaga keamanan berlari ke arahnya.
Ia dilaporkan ditembak beberapa menit setelah dia mulai berbicara di luar stasiun kereta api di barat Nara. Dalam video yang diposting ke media sosial yang tampaknya menunjukkan serangan itu.
Setidaknya dua suara tembakan terdengar ketika seorang pria yang tampaknya adalah Abe sedang berbicara, dan kepulan asap putih terlihat di belakang mantan perdana menteri.