Buntut Pelecehan oleh Chris Pincher, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Mengumumkan Pengunduran Diri

8 Juli 2022, 13:58 WIB
Buntut Pelecehan oleh Chris Pincher, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Mengumumkan Pengunduran Diri /CBS News

SalatigaTerkini - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pengunduran diri setelah puluhan rekannya berhenti karena serangkaian skandal.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa ia akan mundur sebagai pemimpin partainya, yang pada akhirnya akan membuatnya dicopot dari jabatan tertinggi negara itu.

Berbicara kepada bangsa dari depan kantor 10 Downing Street. Johnson berterima kasih kepada warga Inggris atas hak istimewa besar yang telah mereka berikan kepadanya, tetapi ia juga mengatakan kesetujuannya bahwa sudah waktunya bagi Partai Konservatifnya untuk memiliki pemimpin baru.

"Sekarang jelas keinginan Partai Konservatif parlemen bahwa harus ada pemimpin baru partai itu, dan karena itu PM baru. Saya hari ini menunjuk sebuah kabinet untuk melayani, seperti yang akan saya lakukan, sampai pemimpin baru ada," kata Boris Johnson.

Baca Juga: Gubernur Makkah Melaporkan Tak Ada Kasus Covid-19 yang Ditemukan di Hari Tarwiyah atau Hari Pertama Haji

Baca Juga: Kondisi Terakhir Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Usai Ditembak Saat Menyampaikan Pidato Kampanye

Sebelumnya, Mantan perdana menteri John Major mengatakan kepada sekelompok anggota parlemen Konservatif untuk memutuskan jadwal pemilihan pemimpin partai baru, lantaran Johnson tidak boleh diizinkan untuk tetap menjabat sampai musim gugur.

"Demi kesejahteraan negara secara keseluruhan, Tuan Johnson tidak boleh tetap berada di Downing Street - ketika dia tidak dapat memperoleh kepercayaan dari House of Commons - lebih lama dari yang diperlukan untuk mempengaruhi kelancaran transisi pemerintahan," kata Major.

Pemimpin oposisi Partai Buruh, Keir Starmer, mengatakan bahwa Johnson harus pergi. Ia tidak bisa bertahan sebagai perdana menteri sementara. Jika Johnson tidak mundur sebagai perdana menteri, Starmer memperingatkan bakal ada pengajuan mosi tidak percaya.

Sebagai informasi, Boris Johnson sudah terlibat serangkaian skandal panjang, yang terbaru melibatkan mantan menteri pemerintah Chris Pincher, yang baru-baru ini mengundurkan diri setelah dituduh melakukan pelecehan seksual kepada dua pria.

Baca Juga: G-Dragon BIGBANG Diduga Bakal Kolaborasi dengan Lisa BLACKPINK, Usai Unggah Foto Bareng Sutradara Baz Luhrmann

Baca Juga: aespa Hadiri Forum Politik PBB 2022, Penampilan Karina Dipuji Mirip Ibu Negara

Baru bulan lalu, Johnson juga nyaris lolos dari mosi tidak percaya oleh partainya sendiri, usai didenda oleh polisi karena melanggar pembatasan Covid-19 dengan mengadakan pesta di kediaman resminya.

 

Masa jabatan Boris Johnson selama hampir 3 tahun sebagai perdana menteri kemungkinan akan paling dikenang karena mengantarkan 'Brexit' Inggris yang kontroversial dari Uni Eropa. 

Segera setelah referendum 2016 yang membuat para pemilih Inggris menyetujui keluarnya Uni Eropa, Johnson ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri Inggris oleh Perdana Menteri Theresa May pada saat itu.

Namun, pada 2018, ia mengundurkan diri dari jabatan atas apa yang ia klaim sebagai ketidakmampuan May untuk menegosiasikan kesepakatan Brexit dengan UE.

Sekitar setahun kemudian, May terpaksa mengundurkan diri setelah anggota Partai Konservatifnya sendiri menolak beberapa kesepakatan Brexit yang diusulkannya.

Boris Johnson dipilih untuk menggantikannya. Pada Desember 2019, Perjanjian Penarikan Uni Eropa Johnson akhirnya disetujui oleh Parlemen Inggris, dan Inggris secara resmi meninggalkan Uni Eropa pada bulan berikutnya.

Demikian informasi terkait Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang mengumumkan mengundurkan diri dari jabatan.***

Editor: Ari Pianto

Sumber: CBS News

Tags

Terkini

Terpopuler