Hati-hati!!! Dibalik Aplikasi Clubhouse Terdapat Ancaman Peretasan

- 20 Februari 2021, 17:23 WIB
Aplikasi Clubhouse ternyata belum terdaftar di Kominfo.
Aplikasi Clubhouse ternyata belum terdaftar di Kominfo. /ANTARA/Arindra Meodia.

SalatigaTerkini - Platform untuk berdiskusi online, ClubHouse baru baru ini memang tengah ramai menjadi perbincangan warganet di Indonesia meski sudah diluncurkan sejak Maret 2020 lalu.

Pasalnya aplikasi Clubhouse ini mulai ramai setelah CEO Tesla, Elon Musk menggunakannya.

Aplikasi ini hanya bisa digunakan dan dinikmati oleh pemakai iOS saja dengan undangan khusus dari user Clubhouse sebelumnya.

Clubhouse ini sendiri adalah media sosial berbasis suara atau voice dimana sang pengguna bisa melakukan streaming audio, panggilan telepon dan bisa juga dengan membuat topik khusus seperti podcast.

Baca Juga: Trending di Twitter, Clubhouse Belum Terdaftar di Kominfo

Namun dibalik kepopulerannya terdapat berbagai bahaya yang salah satunya merupakan peretasan data pribadi.

Dilansir dari portal suara.com Perusahaan keamanan siber Kaspersky pada pekan ini merilis peringatan akan bahaya yang mengintai di balik aplikasi Clubhouse Android palsu.

Clubhouse memang sedang jadi primadona baru di dunia media sosial. Aplikasi yang menyediakan ruang percakapan dengan konten berformat audio ini sedang digandrungi di dunia dan Indonesia.

Para pesohor dunia, termasuk bos Tesla, Elon Musk, juga mempromosikan nya.

Baca Juga: Viral! Jasa Invite Clubhouse Dijual di E-commerce

Tetapi Clubhouse sejauh ini baru tersedia untuk gawai bersistem operasi iOS dari Apple. Pengembang aplikasi ini, Alpha Exploration Co pada pekan ini mengatakan pihaknya masih mengembangkan aplikasi versi Android.

Pakar keamanan Kaspersky, Denis Legezo, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat 19 Februari 2021, mengatakan ada dua cara penjahat siber mengincar korban berkedok Clubhouse.

"Terdapat dua hal penting di sini, pertama penjualan undangan dan aplikasi palsu. Kedua skenario disatukan oleh satu hal, yaitu keinginan untuk mengeksploitasi minat para pengguna di platform sosial," kata Legezo.

Cara pertama berkaitan dengan cara pengguna bisa masuk ke aplikasi Clubhouse. Sejauh ini pengguna hanya bisa menggunakan aplikasi tersebut jika memperoleh undangan dari pengguna yang sudah lebih dulu masuk.

Tetapi menurut Legezo, skenario pertama monetisasinya berskala kecil. Skenario kedua, kata dia, sifatnya lebih serius.

Baca Juga: Clubhouse Ramai Dibicarakan, Anya Geraldine Tak Mau Ketinggalan

Para pelaku kejahatan siber dapat mendistribusikan kode berbahaya dengan membuat aplikasi Clubhouse Android palsu. Kode berbahaya itu akan bisa memperoleh titik lokasi perangkat baik kasar maupun akurat, merekam audio dan video, mendapatkan akses ke messenger, dll.

"Jika para pelaku kejahatan siber mengimplementasikan kapasitas untuk merekam audio dan fungsi ini diizinkan pada perangkat, mereka akan dapat menggunakan rekaman berkualitas tinggi untuk melatih algoritma mesin mereka, membuat deep fake yang lebih canggih," beber Legezo.

Cara terbaik untuk menjaga keamanan dari aplikasi Clubhouse palsu ini, kata Legezo dari Kaspersky, adalah dengan selalu saat mengunduh aplikasi dan menjaga pengaturan keamanan secara tepat.***

 

Editor: Ari Pianto

Sumber: Suara.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x