Nekat Terobos Banjir? Waspada Water Hammer Mengancam Mobilmu

- 22 Februari 2021, 14:57 WIB
Ilustrasi mobil saat terobos bajir. Awas Water Hammer
Ilustrasi mobil saat terobos bajir. Awas Water Hammer /StateFarm

SalatigaTerkini - Terjebak banjir saat hendak pulang didalam mobil? Pastinya kamu bingung, mau terobos atau berdiam diri didalam mobil sambil menunggu banjir surut.

Hati-hati terkena water hammer buat kamu yang nekat untuk terobos banjir.

Baca Juga: Waduh!! Mobil Usia 10 Tahun Lebih Dilarang Masuk Jakarta

Apa itu water hammer? Watter Hammer atau hydrolocking adalah keadaan dimana mesin mobil mati mendadak karena disebabkan adanya air masuk ke dalam ruang bakar melalui air intake, sehingga ada tekanan besar diruang silinder dari piston.

Baca Juga: Bansos BST Rp300 Ribu Diperpanjang Hingga April. Cek di DTKS Kemensos, Tidak Bisa Diwakilkan

Cipratan air bisa sangat mungkin masuk langsung masuk ke dalam ruang bakar melalui saluran air intake, sebut Steven, pemilik bengkel mobil Singit Speed.

Baca Juga: Update Kondiri Banjir Tol Jakarta Cikampek KM19, Minggu 21 Februari 2021. Jasa Marga: Genangan Sudah Surut

"Mau sengaja ataupun tidak, apalagi saat terobos banjr, cipratan air akan lebih mudah terhisap udara dari air intake," ujar Steven.

Air sendiri mempunyai massa jenis yang lebih besar daripada udara dan bakar.

Baca Juga: Banjir Jakarta, Satu Lansia Tewas Terkepung Banjir di Daerah Jatipadang

Lanjut Steven, jika terkompresi saat piston naik, kandungan air akan menciptakan ledakan yang lebih besar di ruang bakar.

"Ledakan ini yang menghantam paksa piston turun, mesin mati atau jamming," jelas Steven.

Menurutnya lagi akan ada tiga komponen mesin yang akan rusak bila mobil mengalami water hammer.

Baca Juga: 'Nenek Terpanas di Dunia', Gina Stewart Membagikan Rahasiannya

"Pertama, pastinya piston akan jebol akibat hantaman dari ledakan air dengan pressure yang tinggi saat terkompresi," tambahnya.

Selain itu juga pasti akan membuat setang piston atau connecting rod bengkok, dan bahkan bisa bengkok.

"Terakhir ya mungkin blok mesin akan jebol, meskipun agak jarang ya untuk kasus mesin jebol. Tapi ada potensi," tutup bapak satu anak ini.***

Editor: Heru Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x