Memasuki abak ke-21, kutukan yang menimpa juara bertahan dimulai saat Perancis menjadi juara pada 1998, namun kalah ironis di Piala Dunia 2002 kalah dari Denmark dan tahan imbang Uruguay.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia 2022 Qatar Beberapa Pemain Timnas Prancis Ini Malah Cedera
Baca Juga: Bruno Fernandes Pilar Timnas Portugal bicara soal Piala Dunia 2022 Qatar
Pada 2006, kutukan harus dialami Brazil, setelah menang pada 2002. Pasalnya di babak perempat final, mereka harus kalah dari Perancis.
Timnas Itali juga merasakan pahit yang sama. Pasalnya, usai menang di 2006, mereka harus tersingkir di perhelatan 2010.
Pada 2014 lalu, Jerman keluar sebagai juara bertahan, sayangnya pada 2018, mereka kalah dari anak asuh Coach Shin Tae Yong dengan skor 2-0.
Hingga kini, kutukan tersebut masih belum mampu dibuktikan secara ilmiah. Ada kemungkinan, lantaran perbedaan kualitas tim apalagi pagelaran ini berlangsung selama 4 tahun sekali.
Faktor lain adalah kebugaran, ada kemungkinan pemain lama yang diturunkan, permainannya kurang sempurna karena faktor usia.
Selanjutnya, ada beban besar membawa nama besar negara mereka di atas kaki dan pundak mereka, apalagi harus tampil di hadapan masyarakatnya.
Kemudian penyebab lain ada kemungkinan mentalitas status juara yang sebelumnya mereka pegang di laga perhelatan sebelumnya.