SalatigaTerkini - Kericuhan yang terjadi pada pertandingan Derby Jatim harus menelan ratusan korban.
Tak hanya laki-laki dewasa, korban dalam Tragedi Kanjuruhan juga merupakan perempuan, remaja bahkan anak-anak.
Meskipun merupakan tim rival, tetapi kericuhan di Kanjuruhan bukan merupakan kericuhan antar suporter tetapi kericuhan antar suporter dan aparat keamanan.
Suporter yang turun ke lapangan untuk mengungkapkan rasa kecewa karena laga kandang 3 kali berturut-turut harus menelan pahitnya kekalahan.
Hal ini membuat suporter lain ikut turun ke dalam lapangan yang membuat pihak kepolisan kewalahan.
Karena kewalahan, pihak kepolisian menembakan gas air mata ke arah tribun yang membuat para suporter berdesakan untuk mencari pintu keluar.
Menjawab pertanyaan siapa yang salah dan siapa yang harus bertanggung jawab, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengumumkan penetapan enam tersangka dalam insiden Kanjuruhan.