Usai Tragedi Kanjuruhan, Lebih Dari 3 Ribu Orang Tanda Tangani Petisi Stop Penggunaan Gas Air Mata

- 3 Oktober 2022, 07:13 WIB
Usai Tragedi Kanjuruhan, Lebih Dari 3 Ribu Orang Tanda Tangani Petisi Stop Penggunaan Gas Air Mata
Usai Tragedi Kanjuruhan, Lebih Dari 3 Ribu Orang Tanda Tangani Petisi Stop Penggunaan Gas Air Mata /Change.org

SalatigaTerkini - Usai Tragedi berdarah yang terjadi di Stadion sebabkan ratusan korban tewas, masyarakat mendesak aparat kepolisian untuk menghentikan penggunaan gas air mata.

Lewat laman change.org, pencetus petisi 'Blok Politik Pelajar' menyuarakan tagar #RefuseTearGas, untuk tidak menggunakan gas air mata dalam penanganan kericuhan massa.

 

Hingga berita ini diunggah, sudah lebih dari 3 ribu orang menandatangai petisi tersebut. Mereka mengaku ikut menandatangi petisi tersebut lantaran dinilai berbahaya bagi masyarakat.

Pencetus petisi tersebut juga menuntut agar pihak terkait, tidak memproduksi, memperjualbelikan dan menggunakan gas air mata, apalagi diperuntukkan sebagai senjata penangananan massa.

Baca Juga: #PrayForKanjuruhan: La Liga Mengheningkan Cipta 1 Menit untuk Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Soroti Tragedi Kanjuruhan, Sentil Indosiar Soal Rating TV

Gas air mata dinilai dapat menyebabkan mata pedih, rasa panas dan berair di mata, kesulitan bernapas, nyeri dada, air liur berlebihan, dan iritasi kulit, serta dapat menyebabkan muntah.

Dampaknya akan dirasa pada detik ke 20 hingga 30 setelah terpapar gas air mata, tetapi mereda sekitar 10 menit kemudian jika orang tersebut berada di area yang tak terkena gas atau ruangan terbuka.

Seperti diketahui, usai Big Match BRI Liga 1 2022/2023 yang mempertemukan Arema Malang melawan Persebaya Surabaya, berakhir dengan kericuhan.

Suporter yang diduga Aremania turun ke lapangan melakukan aksi protes kepada staf dan ofisial, dihadang petugas keamanan.

Baca Juga: #PrayForKanjuruhan, Ketua Umum PSSI Iwan Bule Minta Maaf Atas Tragedi Berdarah Kanjuruhan

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Tewaskan Ratusan Suporter Sepakbola, Rekor Kematian Terbanyak Kedua di Dunia!

Puncak kericuhan terjadi saat suporter mulai melemparkan benda-benda dan flare ke arah petugas, sehingga aparat menembakkan gas air mata.

Suporter yang tunggang-langgang, lantas berusaha membubarkan diri, sayangnya terjadi penumpukan di pintu keluar, yang menyebabkan banyak orang terinjak-injak dan mengalami kekurangan oksigen.

Akibat dari tragedi tersebut, PSSI memutuskan menunda pertandingan Liga 1 hingga satu pekan kedepan.

Mochamad Iriawan juga melarang Arema Malang menjadi tuan rumah laga hingga Liga 1 2022/2023 berakhir.

Demikian informasi terkait petisi stop penggunaan gas air mata, yang diserukan masyarakat lewat laman change.org.***

 

Editor: Ari Pianto

Sumber: change.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah