Super League Belum Mati, Langkahnya Patut Diamati

- 23 April 2021, 14:37 WIB
Kolase foto Ketua European Super League, Florentino Perez dan Ketua UEFA, Aleksander Ceferin.
Kolase foto Ketua European Super League, Florentino Perez dan Ketua UEFA, Aleksander Ceferin. /Twitter/@goal

SalatigaTerkini - Sudah banyak pihak yang mulai mengambil sikap terkait akan diadakannya kompetisi baru di Eropa bernama Super League atau yang sering dikenal dengan European Super League (ESL).

Senin lalu, 19 April 2021 sebanyak 12 tim telah mendeklarasikan keikutsertaanya dalam kompetisi tertutup Super League ini.

Semenjak itu, gelombang penolakan dan dukungan terus mengalir di media sosial untuk Super League sementara Florentino Perez selaku chairman Super League yang juga presiden klub Real Madrid masih mencari tiga klub lagi untuk menjadi klub pendiri.

Baca Juga: Super League: Presiden UEFA Sebut Presiden Juventus Adalah Pembohong dan Seperti Ular

Dalam kompetisi tersebut, kelimabelas klub tersebut akan mendapatkan semacam jatah abadi untuk dapat terus bermain di Super League tanpa harus khawatir tergantikan atau terdegradasi dari 20 klub yang ikut berkompetisi, karena lima klub sisanya adalah klub undangan yang akan terus berganti tergantung kebijakan pemangku jabatan di Super League.

Logo European Super League
Logo European Super League Instagram.com/@european.super_league

Bentuk kompetisi semacam ini dinilai banyak pihak akan menimbulkan kecemburuan karena konsep kompetisinya yang eksklusif apalagi tidak berafiliasi di bawah naungan UEFA dan FIFA.

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, sampai mengancam klub-klub pendiri Super League akan diskors dari kompetisi terstruktur UEFA dan FIFA termasuk pemain-pemain yang ikut bermain di Super League.

Baca Juga: Kompetisi Super League Mulai Kumpulkan Klub-Klub Top Eropa, UEFA dan FIFA Bereaksi Keras

Halaman:

Editor: Winang Pranandana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah