Network
SalatigaTerkini - Pada tanggal 10 Muharam 1443 H atau Kamis, 19 Agustus 2021, umat Islam dianjurkan berpuasa Asyura, selain itu bersedekah dan menyantuni anak yatim, oleh sebab itu 10 Muharam kerap disebut Idul Yatama atau Hari Raya Anak Yatim.
Rasulullah SAW dikenal sebagai suri tauladan umat Islam. Beliau sangat menyayangi anak-anak yatim. Dan beliau lebih menyayangi lagi pada hari Asyura (tanggal 10 Muharam) atau Kamis, 19 Agustus 2021 ini.
Nabi SAW tak hanya menjamu dan bersedekah kepada anak yatim saja, tetapi juga keluarganya.
Baca Juga: Gus Baha: Kemuliaan Seorang Hamba Didapat karena Allah SWT Menutupi Segala Aib dan Rahasianya
Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin, menyebutkan bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً
“Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharam, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan barang siapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya“.
Gus Baha menegaskan makna 'mengusap kepala anak yatim' adalah satu kaifiyah (tata cara ibadah). Tapi nakna kaifiyah ini tidak mengikat karena kondisi zaman yang berubah.
Lebih lanjut, Gus Baha juga menekankan bahwasanya 'mengusap kepala anak yatim' adalah salah satu tata cara ibadah.
