Apabila tidak bisa, maka diminta segera melapor sehingga Pemerintah Provinsi Jateng bisa memberikan bantuan.
"Saya minta dalam waktu 2 hari ini mereka sudah lapor kepada kita tambahannya berapa sehingga kita bisa bantu. Saya minta kabupaten/kota tidak boleh inward looking harus forward looking. Artinya lihat kiri kanan bahwa mereka butuh pertolongan," jelasnya.
"Jadi nggak boleh egois. Kalau di kabupaten/kota ini kalau sakit nggak boleh ke sana (berobat keluar kota) kan kasihan. Kita harus menolong, seperti Semarang sudah lakukan itu. Pati juga sama tadi laporkan, 'kami kan terima dari kiri kanan, Pak'. Bagus, ganjarane akeh (pahalanya banyak)," lanjut Ganjar.
Ganjar juga menambahkan, untuk kasus aktif terkonfirmasi virus COVID-19 di Jawa Tengah sebanyak 10.297 kasus aktif.
Serta untuk yang dirawat sebanyak 5.420 orang dan untuk yang sedang menjalani isolasi sebanyak 4.878 orang.
Baca Juga: Viral Video Satpol PP Pontianak Hancurkan Ukulele, Warganet Geram
"Jadi kasus aktifnya di Jawa Tengah 10.297. Ini 4,92 persen dari total kasus yang ada. Nah ini meningkatnya 14,16 persen pada hari ini. Dirawat 5.420, ini 52,64 persen dari kasus aktifnya, meningkatkan 13,91 persen. Yang isolasi 4.878, ini 47,36 persen dari kasus aktif dan ini turun malahan 14,43 persen," ucap Ganjar.
Untuk ketersediaan tempat tidur atau bed milik Pemprov Jateng, terisi 51,87 persen kuota tempat tidur ICU. Sedangkan tempat isolasi sudah terisi 58,35 persen.
"Yang terpakai ICU ada 597, tersedia masih 554. Tempat tidur isolasi terpakai 4.541 kemudian tersedia 3.212," terangnya.***