Utang Garuda Indonesia Naik Rp50 Triliun Sejak Yenny Wahid Jadi Komisaris

- 2 Juni 2021, 21:20 WIB
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia tawarkan pensiun dini pada karyawannya lantaran tengah tertekan utang dan kerugian akibat Covid-19.
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia tawarkan pensiun dini pada karyawannya lantaran tengah tertekan utang dan kerugian akibat Covid-19. /Instagram/ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aa

SalatigaTerkini - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia kini tengah berada diujung tanduk dan terhitung hutangnya semakin bertambah

Garuda Indonesia menjadi salah satu industri penerbangan yang terdampak pandemi Covid-19 dengan utang dilaporkan mencapai Rp70 triliun

Menurut laporan Bloomberg utang sebesar Rp70 triliun ini sebelumnya diungkap Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.

Baca Juga: Sering Dianggap Tak Akur. Krisdayanti: Ashanty Ibu Sambung Yang Paling Baik

Baca Juga: Astaga! Alvin Faiz Akui Nikahi Larissa Chou Karena Perintah Almarhum Sang Ayah Ustaz Arifin Ilham

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid selaku Komisaris Independen Garuda Indonesia dalam akun Twitternya menanggapi besaran utang maskapai pelat merah itu.

Yenny Wahid diketahui telah menjabat sebagai posisi itu sejak Januari tahun 2020 lalu seperti dilansir laman Pikiran-Rakyat.com dalam artikel Sejak Yenny Wahid Jadi Komisaris, Utang Garuda Indonesia (GIAA) Bertambah Rp50 Triliun

Baca Juga: Tenang! Cek Saldo dan Tarik Tunai Via ATM Link Tetap Gratis.

Dia menyebut sejak menjabat utang Garuda sudah ada lebih dari Rp20 triliun. Artinya dalam setahun, utang Garuda bertambah 50 triliun.

Halaman:

Editor: Heru Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah