Network
SalatigaTerkini - Rocky Gerung menganggap Pemimpin Umum PDIP Megawati Soekarnoputri salah sasaran jika menuntut pelurusan sejarah pemberontakan G30S pada Mendikbud Nadiem Makarim.
Rocky Gerung yang dulu juga pernah aktif di organisasi hak asasi manusia menganggap bahwa isu ini lebih cocok diselesaikan di tingkat internasional karena situasi nasional yang masih tegang terkait isu komunisme.
"Berkali-kali dulu saya kasih poin bahwa ini (sejarah G30S) harus diselesaikan di tingkat internasional, bukan sekedar di Indonesia. Jadi ibu Mega itu agak salah sasarannya kalau minta dikoreksi oleh Mendikbud," jelas Rocky Gerung dalam video yang diunggah di kalan Youtube Rocky Gerung Official.
Ia berpendapat jika pelurusan sejarah G30S akan menjadi masalah yang besar jika dilakukan karena selain ketegangan yang masih terjadi juga karena file-file yang menyangkut keterlibatan CIA juga masih belum bisa terbaca semuanya.
Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet, Rocky Gerung: Apa yang Mau Di-Reshuffle?
Baca Juga: Pendiri NU Hilang Dari Kamus Sejarah, Rocky Gerung: Ini Soal Serius
Menurutnya Megawati memang berhak menuntut klarifikasi sejarah, namun masalahnya adalah hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan masalah karena diajukan oleh PDIP yang bisa jadi dianggap sebagai provokasi oleh pihak-pihak yang pro dengan versi sejarah G30S yang ada sekarang ini.
"Tapi saya menganggap ibu Mega memang berhak untuk minta klarifikasi, tetapi problemnya adalah pihak sebelah, islam terutama juga akan minta klarifikasi. Karena ini soal provokasi kan. Jadi saya menganggap bahwa tidak tepat kalau PDIP yang minta, karena itu langsung terlihat kalau PDIP punya versi yang bertentangan dengan versi Angkatan Darat, misalnya begitu," ujar Rocky.
Karenanya, ia berharap agar Mendikbud bisa lebih bijaksana dan hati-hati dalam melihat situasi agar tidak terjadi benturan antara kedua belah pihak mengingat ini adalah isu yang sensitif.
