Kronologi Seruan Jokowi End Game Hinggal Muncul Tagar #BongkarBiangRusuh

24 Juli 2021, 12:20 WIB
Poster Jokowi End Game /Twitter @OniMeniq74./

SalatigaTerkini - Heboh seruan 'Jokowi End Game' disusul tagar #BongkarBiangRusuh yang muncul di linimasa Twitter dan sempat trending.

Jumat, 23 Juli 2021 pukul 22.55 WIB, tagar tersebut menjadi trensing topik, Ssetidaknya ada 9 ribu cuitan dengan tagar tersebut.

Warganet yang penasaran beramai-ramai mendesak agar sosok di balik aksi demo itu diungkap. 

"Bongkar Aktor Intelektualnya #BongkarBiangRusuh," tulis salah satu netizen.

Baca Juga: Memperingati Hari Anak Nasional, Presiden Jokowi Ikut Belajar Daring Anak SD

"Negara sedang berduka koq bisa²nya oposisi manfaatkan pandemi utk mengambil kekuasaan. Memang sudah gila dan haus kekuasaan #BongkarBiangRusuh," kata yang lain.

"Ayo bongkar politik kotor yang manfaatkan situasi covid untuk jatuhkan pemerintah yang sah. Mereka sudah tak punya hati nurani #BongkarBiangRusuh," cuit netizen berikutnya.

Ajakan Demo 'Jokowi End Game'

Gambar seruan aksi bertajuk 'Jokowi End Game' beredar di media sosial. Aksi massa tersebut rencananya dilakukan pada hari ini, sabtu, 24 Juli dengan melakukan long march dari Glodok ke Istana Negara.

Baca Juga: Hina Jokowi dan Umat Nasrani, Ustaz Yahya Waloni Ditangkap Polisi. Ini Fakta Sebenarnya

"Mengundang seluruh elemen masyarakat!! Untuk turun ke jalan menolak PPKM dan menghancurkan oligarki istana beserta jajarannya," demikian seruan pada poster tersebut, Jumat, 23 Juli 2021.

Siapa dalang sebenarnya?

Akademisi Universitas Indonesia Ade Armando mengkritisi seruan Jokowi End Game tersebut. Ade mencium upaya makar terhadap Presiden Jokowi. Dia menuding aksi itu ditunggangi politikus.

Menurutnya, aksi ini direncanakan mahasiswa, tapi dimanfaatkan politikus busuk.

"Sementara orangtua mereka, keluarga mereka, tetangga, rakyat bersatu padu mengatasi pandemi; para mahasiswa dungu dimanfaatkan politisi busuk untuk bikin gerakan menggulingkan Jokowi," cuit Ade Armando.

Baca Juga: Fakta Sebenarnya Isu Haikal Hassan Ditangkap Setelah Desak Jokowi Mundur

Sikap Polisi

Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus meminta masyarakat memahami situasi COVID-19 yang sedang mengganas ini dengan tidak melakukan kerumunan.

"Lihat rumah sakit, kuburan, udah penuh. Apa mau diperpanjang lagi PPKM ini sementara masyarakat mengharapkan supaya bisa relaksasi. Tapi intinya di sini bagaimana masyarakat mau sadar, mau disiplin hindari kerumunan," ujar Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat, 24 Juli 2021.

Yusri menambahkan soal kebijakan pemerintah memberlakukan PPKM level 4 adalah untuk mencegah penyebaran COVID-19 semakin luas. Harapannya, setelah PPKM Level 4 selesai, angka COVID menurun sehingga pemerintah melakukan relaksasi.

"Coba bagaimana kalau bikin lagi kegiatan kumpul-kumpul menyampaikan pendapat di panggung dan membuat kerumunan, apakah tidak bisa menjadi klaster kerumunan lagi? Tolong temen-temen yang berniat akan melakukan kegiatan penyampaian pendapat, gunakan (media sosial) dengan bijak," tuturnya.***

 

Editor: Ari Pianto

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler