Seorang Remaja di Semarang Nekat Gantung Diri Sambil Video Call Setelah di Putus Pacarnya

1 Juni 2021, 10:35 WIB
Ilustrasi/ gantung diri usai depresi karena putus cinta. /Freepik/nomadsoul1

SalatigaTerkini - Seorang pelajar ditemukan meninggal dengan cara gantung diri di dalam rumahnya di Kelurahan Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang pada Senin, 31 Mei 2021.

Diketahui, pelajar yang nekat gantung diri tersebut bernama M Thaufiq H (17), salah satu siswa SMK di Kota Semarang.

Ia ditemukan gantung diri di dapur dengan leher terikat tali tambang. Di dalam ruangan tersebut ditemukan juga ponsel pribadinya yang masih dalam keadaan menyala.

Dari informasi yang dihimpun Tim Redaksi SalatigaTerkini.com, Thaufiq yang sedang sendirian di rumah melakukan gantung diri sambil video call atau panggilan video via WhatsApp dengan kekasihnya.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021 Resmi Ditunda, yuk cek lagi Syaratnya Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021 Resmi Ditunda, yuk cek lagi Syaratnya

Baca Juga: Abdee Slank Resmi Menjabat Komisaris Telkom. Segini Nih Gajinya

Diduga remaja tersebut nekat gantung diri karena masalah asmara dengan kekasihnya.

Kapolsek Ngaliyan, Kompol Christian Chrisye Lolowang, mengatakan bahwa korban sempat mengancam akan bunuh diri jika diputus hubungan oleh pacarnya.

Pacar korban, SDW (17), dalam panggilan video mengungkapkan bahwa ia ingin menyudahi hubungannya.

Mendengar pernyataan SDW ingin putus dengan dirinya, Thaufiq nekat bunuh diri.

Baca Juga: Lama Tak Nampak, Donita Sekarang Brewokan. Ternyata Karena Filter Tiktok

SDW kemudian menyaksikan langsung kejadian bunuh diri yang dilakukan Thaufiq dalam panggilan video itu.

“Pacar korban kemudian menghubungi keluarga korban yang saat itu tidak berada di rumah,” ungkapnya

“Teman korban yang juga dihubungi langsung mendatangi lokasi kejadian dengan mendobrak pintu depan dan menemukan korban,” imbuhnya.

Anggota Polsek Ngaliyan dan Inafis Polrestabes Semarang yang mendatangi lokasi kejadian langsung melakukan pemeriksaan dan evakuasi.

Tak hanya kepolisian, para relawan juga terlihat berada di lokasi membantu proses evakuasi.

“Dari hasil pemeriksaan Inafis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan,” pungkas Kompol Chris.

Jenazah korban rencananya akan dimakamkan di daerah Ngaliyan.***

 

Editor: Resky Tri Nur Said

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler