Tak Diundang Dalam Acara PDIP di Semarang, Ganjar Pilih Sepedaan di Jakarta

24 Mei 2021, 16:40 WIB
Rocky Gerung Menilai Ganjar Pranowo Diamputasi Puan Maharani dan PDIP /Kolase dari Instagram.com/@puanmaharani/@ganjar_pranowo

SalatigaTerkini - Terlihat dalam acara pengarahan kader PDIP yang diadakan oleh Puan Maharani selaku ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah tidak diundang dalam acara yang diselenggarakan di semarang pada hari Sabtu kemarin tanggal 22 Mei 2021.

Atas tidak diundangnya Ganjar Pranowo dalam acara tersebut, dirinya memilih untuk bersepeda di jakarta pada hari Minggu, 23 Mei 2021.

Terlihat dari hal tersebut, seolah akan menjadi pertanda jika mimpi Ganjar Pranowo untuk menjadi calon presiden pada pemilu 2024 akan di ganjal Puan Maharani di tengah jalan.

Diketahui dalam acara yang digelar oleh Puan Maharani di Kantor PDIP Jateng, Ganjar Pranowo tidak diundang.

Baca Juga: Ganjar Kirim Sebanyak 2000 Paket Sembako Kepada Warga Semarang

Dalam acara itu, Puan Maharani, yang merupakan putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, memberikan arahan kepada kader PDIP dalam rangka penguatan soliditas menuju Pemilu 2024.

Dalam susunan acara tersebut tertulis bahwa : "tamu tatap muka: 100 orang. (terdiri dari) DPR RI Jateng, DPD Jateng, DPRD Provinsi Jateng, kepala daerah & wakil kader se Jateng (kecuali gubernur)".

Dijelaskan oleh pihak PDIP, jika pihaknya tidak mengundang ganjar dalam acara tersebut karena menurut PDIP Ganjar sudah kelewat batas sebagai kader PDIP.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, aja keminter (kalau kamu pintar, jangan bersikap sok pintar)," kata Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto,pada hari Minggu, 23 Mei 2021.

Baca Juga: Kabar Baik, Ganjar Izinkan Sekolah Untuk Tambah Kelas Dalam Uji PTM Tahap II

Pernyataan Bambang itu juga disebutkan dalam siaran pers.

DPD PDI Perjuangan mengatakan sudah memberikan sinyal bahwa sikap Ganjar yang terlalu bermimpi menjadi presiden tidak baik.

Padahal, menurut PDIP, belum ada instruksi dari Megawati terkait Pilpres 2024. Sikap Ganjar dinilai tidak baik bagi keharmonisan partai.

"Wis tak kode sik, kok saya mblandhang. Ya tak rada atos (sudah saya beri isyarat, kok malah semakin nekat. Ya saya sikapi agak keras). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," ujarnya.

Baca Juga: KPK Apresiasi Ganjar, Karena Sukses Terapkan Sistem Pencegahan Korupsi Jawa Tengah

Bambang menyebut hasil survei elektabilitas bukan penentu seseorang bakal terpilih menjadi capres atau tidak. Dia mengatakan kader partai wajib patuh terhadap perintah Ketua Umum.

"Ini bukan teguran, karena ia merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDI Perjuangan Jateng). Dia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri)," kata Bambang.

"Kalau dia menjawab, 'saya kan tidak mengatakan mau nyapres', ya kalau bicaranya pada tingkat ranting partai, ya silahkan. Tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya kemana," sambungnya.

Terlihat dari pihak Ganjar Pranowo terkait dirinya tidak diundang dalam acara pengarahan kader, bahwa Ganjar Pranowo sendiri tidak banyak bicara.

Baca Juga: Puan Maharani Mengalah Kepada Ganjar Pranowo Dalam Pemilihan Presiden Indonesia 2024

Dia juga enggan bicara saat ditanya soal mimpinya sebagai capres 2024. "Arahannya sekarang kita pulang balik," ucap Ganjar sambil kembali bersepeda.

 Ganjar sempat mengkonfirmasi kalau dirinya tak diundang di acara tersebut. Meski demikian, dia tak berkomentar soal pernyataan Bambang yang menyebut dirinya sudah kelewatan. Ganjar malah mengunggah video dirinya makan mie.

"Satu kurang, dua kebanyakan," tulis Ganjar dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menilai PDIP akan berupaya mengganjal elektabilitas Ganjar demi mengusung Puan. Salah satunya lewat tidak mengundang di acara partai.

Baca Juga: Ganjar Pronowo dan Bank Jateng Kumpulkan Donasi Rp131 Juta Untuk NTT

"Kalau bicara hari ini, maka parpol itu miliknya Puan, bagaimanapun Megawati adalah ibunya. Nah itu secara internal, tetapi di eksternal, kita tahu elektabilitas Ganjar sebenarnya cukup lumayan, hasilnya ini kalau Ganjar dibiarkan tidak dikunci, maka akan ditutup peluangnya Puan Maharani untuk bisa capres 2024. Sedangkan katakanlah Mbak Puan Maharani itu adalah putri mahkotanya PDIP pasti akan didorong, pasti akan dipastikan untuk persiapan capres 2024, walaupun untuk saat ini elektabilitasnya belum kelihatan," ujar Ujang.

Dia mengatakan hal itu terlihat jelas dari ucapan Bambang Wuryanto. Menurutnya, ucapan Bambang menjadi pertanda bahwa Ganjar tak direstui menjadi capres.

"Lihat saja, konstruksi hari, Bambang Wuryanto mengatakan bahwa Ganjar kelewatan, kita baca juga di detik, lalu Puan Maharani langsung mengkritik bahwa Ganjar itu mainnya di media sosial, lalu kita tahu Ganjar tidak diundang. Ini proses PDIP mengunci Ganjar agar dia tidak bisa menyaingi Puan di kemudian hari. Jangan sampai ada matahari kembar untuk pencapresan," ucapnya.***

 

Editor: Ari Pianto

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler