Kabar Baik, Hari Ini Menteri Kelautan dan Perikanan Resmikan Pusat Ikan Koi dan Maskoki

7 Maret 2021, 15:43 WIB
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono pastikan ekspor benih lobster atau benur akan dihentikan. /Biro Humas dan Kerjasma Luar Negeri KemenKKP

SalatigaTerkini - Pada hari ini Minggu, 7 Maret Menteri Perikanan dan Kelautan Sakti Wahyu Trenggono resmikan pusat Ikan Hias Koi dan Maskoki yang berlokasi di Raiser ikan hias cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Menurut Trenggono dengan adanya pusat ikan hias Koi dan Maskoki ini dapat menumbuhkan industri ikan hias yang ada di Indonesia.

Produk ikan hias tidak hanya diminati oleh pasar domestik tapi juga luar negeri. Berdasarkan catatan KKP, ekspor ikan hias Indonesia senilai USD33 juta pada 2019, meningkat signifikan dari 2012 sebesar USD21 juta. Nilai ekspor ikan hias Indonesia tahun 2019 ini merupakan 10,5 persen dari pasar ikan hias dunia.

Hal tersebut membuat Negara Indonesia selama 11 tahun terus berada di urutan sebagai negara pengekspor ikan hias terbesar di dunia serta pada tahun 2018 indonesia menjadi eksportir ikan hias terbesar di dunia.

Baca Juga: Tertarik Meminang Samsung Galaxy Buds Pro? Simak Review Berikut Sebelum Membeli

Komoditas ikan hias ekspor Indonesia antara lain adalah napoleon wrasse, arwana, cupang hias, dan maskoki. Sedangkan negara tujuan utama ekspor ikan hias Indonesia adalah China, Amerika, Rusia, Kanada, dan Singapura.

Menteri Trenggono mengatakan, optimalisasi potensi produksi dan ekspor ikan hias Indonesia ke pasar dunia dalam pengembangannya harus tetap memperhatikan perlindungan dan pelestarian. Ketelusuran, sertifikasi, registrasi dan prinsip kehati-hatian juga harus menjadi perhatian.

“Antara ekologi dan ekonomi harus sama-sama dijaga,” ujar Menteri Trenggono saat meninjau Pusat Ikan Koi dan Maskoki Nusantara yang dikutip oleh tim redaksi SalatigaTerkini dari portal resmi Kominfo infopublik.id.

Baca Juga: Vaksinasi Drive Thru, Layanan Baru Musnahkan Covid-19 Upaya Percepatan Pariwisata Bali

Pusat Pengembangan dan Pemasaran Ikan Hias - Raiser Ikan Hias di Cibinong, Bogor ini ditujukan untuk mensiasati peluang pasar baru dan promosi. Serta lebih memacu dan meningkatkan pangsa pasar ikan hias Indonesia di dunia internasional. Raiser ikan hias ini satu-satunya fasilitas pengembangan dan pemasaran ikan hias terbesar milik pemerintah.

Dengan adanya raiser ini Trenggono berharap selain sebagai pusat pengembangan Industri namun dapat menjadi pusat pemasaran ikan hias dan sarana edukasi bagi masyarakat serta menjadi penyangga stok.

"Perlu adanya perpaduan, baik itu kontes (ikan hias), training, dan juga pengembangan. Supaya bisa menggerakkan wisata juga," terangnya.

Baca Juga: Sunat Jadi Tren Baru Pria Dewasa. Awas Bahaya Komplikasi

Pelaku usaha ikan hias menyambut baik hadirnya Pusat Ikan Koi dan Maskoki Nusantara di Raiser Ikan Hias Cibinong. Sebab keberadaannya akan mendorong majunya industri ikan hias dalam negeri.

Reza yang sudah 15 tahun menekuni usaha ikan hias ini juga mengapresiasi keberadaan raiser ikan hias di Cibinong. Menurutnya, raiser sangat membantu komunitas dan pedagang ikan hias dalam mempromosikan maskoki juga koi.

"Dengan adanya raiser, kami sangat terbantu dalam penyediaan sarana dan prasarana, penyediaan gedung yang baik, tersedianya aquarium yang sesuai standart pemeliharaan ikan hias, tersedianya air bersih yang sudah teruji untuk kadar PH dan lainnya. Kemudian tersedianya pasokan listrik yang cukup penting untuk airasi dan kelangsungan hidup ikan hias selama pameran," beber Reza Stafanus pemilik Reza Goldfish Farm.

Baca Juga: Hindari Diet Ekstrem Kala Pandemi, Ini Cara Aman Turunkan Berat Badan Menurut Ahli Gizi

Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti menerangkan bahwa Indonesia memiliki 4.552 jenis spesies ikan hias bahkan 440 diantaranya merupakan endemik tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

”Besarnya potensi sumber daya adalah anugerah bagi Bangsa Indonesia yang seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai penggerak ekonomi nasional, penyedia lapangan kerja, dan memiliki potensi besar sebagai penghasil devisa negara,” ungkap Artati.

Meski begitu, saat ini pembudidaya ikan hias Indonesia umumnya masih berskala kecil. Selain itu, jenis ikan, waktu pengiriman, dan modal yang mereka miliki cenderung terbatas. Ditambah lagi dengan kualitas produk yang relatif masih rendah. Sedangkan untuk para penangkap ikan hias endemik, kendala yang dihadapi adalah penangkapan biasanya dilakukan secara musiman dan sangat tergantung pada potensi stok ikan.

Baca Juga: Varian B117 Covid-19 Lebih Berbahaya 70 Persen Dari Sebelumnya, Kenali Gejalanya

Di samping kegiatan Pembukaan Pusat Koi dan Maskoki Nusantara, acara ini juga dimeriahkan dengan kontes ikan hias maskoki berjudul 4th Indonesian Goldfish League yang diselenggarakan oleh Komunitas Maskoki Indonesia dan diikuti oleh 377 peserta dari Jabodetabek.

Selain itu, terdapat pula pameran produk olahan hasil kelautan dan perikanan baik pangan maupun non-pangan, produk inovasi BBP3KP, mobil alih teknologi dan informasi, bimbingan teknis pengembangan usaha untuk pelaku usaha ikan hias, dan depo bursa ikan hias.***

 

 

Editor: Ari Pianto

Sumber: infopublik.id

Tags

Terkini

Terpopuler