Mengenang Sosok Prie GS

12 Februari 2021, 18:15 WIB
Budayawan PRie GS meninggal dunia, Jumat 12 Februari 2021 /Dok Facebook / Prie Ge Es

SalatigaTerkini - Suasana Perayaan Imlek di tahun kerbau logam ini terasa sangat berbeda. Selain karena adanya pandemi Covid - 19 yang melanda dunia, Indonesia kembali kehilangan salah satu tokoh budaya santri, budayawan Prie GS.

Beliau diberitakan meninggal dunia pada usia 56 tahun karena serangan jantung.

Untuk mengenang beliau, berikut ini penulis rangkumkan beberapa fakta dari perjalanan karir sosok inspirasional ini:

Mengutip dari Wikipedia, Supriyanto GS atau lebih dikenal dengan nama Prie GS, lahir dan besar di kecamatan Kaliwungu, Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Baca Juga: PPnBm Disetujui, Pemerintah Targetkan Penjualan Mobil Diatas 70 Persen

Sejak dekade 1970-an Prie telah menceburkan diri dalam dunia menggambar menggambar kartun, yang pada akhirnya memberinya kesempatan belajar kepada kartunis kawakan G.M. Sudarta.

Setelah lulus SMA, Prie muda melanjutkan pendidikan di jurusan seni musik, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Semarang, tempat dimana kemampuannya sebagai wartawannya berawal dan semakin terasah.

Prie pernah memperdalam piano dan gitar klasik, tapi dia memilih menjadi seorang kartunis.
Dia pernah menggelar pameran kartun di Tokyo, Jepang atas undangan The Japan Foundation.

Baca Juga: Jokowi Kabulkan Penghapusan PPnBM, Berlaku Maret 2021

Teater Dhome, Teater Lingkar, dan Teater Aktor Studio adalah beberapa tempat dimana Prie menjajal kemampuannya dalam berakting.

Menjajal berbagai profesi, dari wartawan, penulis kolom, dan kartunis membuat wawasan Prie GS berkembang luas, sehingga memberinya kesempatan menjadi public speaker.

Di ranah hiburan radio dan televisi, sampai sekarang Prie juga menjadi host untuk acaranya sendiri, Prie GS Show.

Baca Juga: Ternyata Total Virus Covid-19 di Dunia Tidak Seberapa

Dalam dunia tulis - menulis, sudah tidak terhitung karya-karya yang diterbitkan oleh Prie GS, baik dalam bentuk puisi, cerpen, kolom, kartun, maupun buku-buku humor, karena sejak memulai debutnya sebagai seniman, setiap pekan dia selalu menulis dan menggambar untuk diterbitkan di media massa.

Selamat jalan, Inspirator.***

 

Editor: Ari Pianto

Tags

Terkini

Terpopuler