Bau Nyale, Tradisi Unik Suku Sasak untuk Mengenang Putri Mandalika

- 4 Maret 2021, 12:50 WIB
Masyarakat kabupaten Lombok Tengah menggelar tradisi Bau Nyale dalam situasi pandemi Covid-19 dengan menerapkan sejumlah persyaratan.
Masyarakat kabupaten Lombok Tengah menggelar tradisi Bau Nyale dalam situasi pandemi Covid-19 dengan menerapkan sejumlah persyaratan. /Dok. Warta Lombok

Mengetahui hal tersebut ternyata membuat sang Putri dilema, karena jika dia memilih satu di antara mereka maka akan terjadi perpecahan dan pertempuran di Bumi Sasak. 

Setelah berpikir panjang, akhirnya sang Putri memutuskan untuk mengundang seluruh pangeran beserta rakyat mereka untuk bertemu di Pantai Kuta Lombok pada tanggal 20 bulan ke 10 menurut perhitungan bulan Sasak tepatnya sebelum Subuh. 

Baca Juga: Pendaftaran Program Kartu Prakerja Gelombang 13 Dibuka Hari Ini Jam 12.00 WIB. Segera Cek Syaratnya

Setelah para pangeran dan rakyat berkumpul di Pantai Kuta Lombok, Sang Putri Mandalikapun  muncul. Kemudian dia berhenti dan berdiri di sebuah batu dipinggir pantai. Setelah mengatakan niatnya untuk menerima seluruh pangeran dan rakyat akhirnya Sang Putri pun meloncat ke dalam laut. Seluruh rakyat yang mencarinya tidak menemukannya. Setelah beberapa saat akhirnya datanglah sekumpulan Cacing berwarna-warni yang menurut masyarakat dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika.

Menarik bukan ceritanya? namun diluar semua cerita rakyat tentang Putri Mandalika, Bau Nyale merupakan sebuah festifal yang unik dan layak untuk dikunjungi.***

Halaman:

Editor: Ari Pianto

Sumber: Wikipedia.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x