Apalagi, dugaan suap senilai 500 juta yen akan mempengaruhi citra pemerintah dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat.
“Keraguan masyarakat ada di sekitar saya mengenai dana politik, yang menyebabkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Ketika penyelidikan sedang berlangsung, saya pikir saya ingin memperbaiki keadaan,” katanya.
Suap tersebut diduga diberikan kepada anggota partai yang melebihi kuota penjualan tiket untuk acara penggalangan dana partai.
“Kalau yakin mau jual (tiket), kalau jual lebih dari yang wajib dijual, itu semua jadi pemasukan, jadi mudah dan bagus," salah satu kata anggota parlemen.
Demikian informasi terkait empat menteri Jepang dilaporkan mengajukan pengunduran diri menyusul skandal suap senilai 500 juta yen.***