SalatigaTerkini - Politikus sekaligus pemimpin sayap kanan, Rasmus Paludan mendapat izin untuk membakar Al Quran oleh pemerintah Swedia di depan gedung Kedubes Turki di Stockholm.
Pada 21 Januari 2023 kemarin, Rasmus Paludan melakukan aksi demonstrasi dengan membakar Al Quran, setelah Swedia memberikan ijin kepadanya.
Aksi tersebut dilakukan setelah menggantung patung Presiden Turki Tayyip Erdogan di dekat balai Kota Stockholm dan mengklaim sebagai 'tanda kebebasan berbicara'.
Aksi tersebut bukan kali pertama dilakukan oleh pria berusia 41 tahun tersebut. Pada April 2022, ia juga nyaris membakar Al Quran menjelang pemilu di Swedia.
Baca Juga: Korban Kecelakaan Pesawat Nepal Yeti Airlines, 69 Orang Dipastikan Tewas
Sementara pada Agustus 2020, para aktivis dibawah kepemimpinan Paludan juga melakukan aksi membakar Al Quran setelah pemimpin mereka ditangkap oleh pemerintah.
Keputusan pemerintah dengan mengizinkan pembakaran Al Quran, terjadi di tengah memanasnya hubungan antara Swedia dan Turki.
Sebagai informasi, Swedia dan Finlandia mencoba masuk dalam keanggotaan NATO sejak invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina, sayangnya mereka harus mendapat persetujuan oleh semua 30 negara anggota NATO.