Network
SalatigaTerkini - Ratusan roket yang ditembakan kelompok militan di Jalur Gaza meluncur di atas langit Israel beberapa hari ini. Sebagian besar roket itu berhasil dihalau oleh Iron Dome milik Israel, namun beberapa juga berhasil mengenai beberapa titik kota di Israel.
Serangan roket itu merupakan respon atas serbuan polisi Israel di area Masjid al-Aqsa di Yerusalem pada Senin, 10 Mei 2021 dan tereskalasi sebagaimana Israel membalas serangan roket itu dengan meluncurkan serangan udara ke Gaza.
Hamas, kelompok militan islam yang menguasai Jalur Gaza, dan kelompok yang lebih kecil Islamic Jihad diketahui telah menembakan lebih dari seribu roket dan mortir ke Israel sejak Senin. Serangan itu telah menewaskan tujuh orang, termasuk seorang remaja laki-laki dan perempuan, menurut tentara keamanan Israel.
Baca Juga: Yerusalem Batalkan Perjanjian, Lanjutkan Penghancuran Rumah Warga Palestina Di Al-Bustan
Banyak analisis mengatakan bahwa serangan ini bertujuan untuk mengintimidasi Israel dengan menunjukan persenjataan Hamas yang telah diperbarui dan tes terhadap sistem Iron Dome.
"Sekarang ada aktor non-negara yang berhasil menyerang Tel Aviv menggunakan cara mereka sendiri," ujar Fabian Hinz, analis intelijen sumber terbuka independen yang berfokus pada misil di Timur Tengah yang dikutip Salatiga Terkini dari Washington Post.
Selain itu, dirinya juga mengakui bahwa serangan ini merupakan sesuatu yang luar biasa jika dilihat dari perkembangan persenjataan yang telah dimiliki para militan Palestina.
Baca Juga: Rapat PBB yang Membahas Kekerasan di Yerusalem Ditunda Karena Keberatan Amerika Serikat
"Dalam hal pergeseran teknologi militer, itu sesuatu yang luar biasa," tambahnya.
