SalatigaTerkini - COVID-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia.
COVID-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular melalui droplet yang menempel pada suatu permukaan benda, virus corona dapat bertahan di suatu benda selama berjam-jam bahkan hingga berhari-hari.
Sejak pertama kali ditemukan di China pada Desember 2019 silam, jumlah kasus positif COVID-19 saat ini telah mengalami penurunan penambahan kasus yang cukup baik.
Baca Juga: Waspada, Varian Virus COVID-19 B117-UK Telah Masuk Karawang
Yang saat ini kabar baiknya bahwa vaksin COVID-19 sudah didistribusikan ke berbagai penjuru dunia yang salah satunya adalah Indonesia.
COVID-19 telah memberikan banyak dampak negatif terhadap sejumlah sektor kehidupan manusia seperti kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
Update terbaru pandemi COVID-19 di Dunia kembali di unggah, didapat dari worldometers.info pada hari Kamis, 4 Maret 2021 Jumlah kasus COVID-19 di Dunia mencapai 115.754.392 kasus dan penambahan kasus baru sejumlah 440.965 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Baca Juga: Percepat Proses Vaksin Covid-19, Australia Minta Bantuan Militer
Sementara itu untuk kasus kematian pasien dalam 24 jam terakhir COVID-19 di Dunia bertambah sebanyak 10.838 jiwa, sehingga akumulasi kasus pasien meninggal akibat COVID-19 mencapai 2.570.771 jiwa.
Angka Pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 91.459.391 jiwa dan sekitar 21.724.230 kasus aktif yang masih menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Berikut ini 5 negara yang menduduki kasus tertinggi di Dunia. Peringkat pertama diduduki oleh Negeri Paman Sam yang mencapai (29.456.377) diikuti India (11.156.748), Brazil (10.722.221), Russia (4.278.750), dan Inggris (4.194.785).
Jika dilihat, India menempati urutan pertama untuk jumlah kasus COVID-19 tertinggi Asia (11.156.748) kasus . Sedangkan Indonesia menempati urutan pertama untuk jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara dengan jumlah 1.353.834 kasus.
Secara keseluruhan kini ada 12 Negara dengan jumlah pasien COVID-19 yang mencapai lebih dari 2 juta kasus.***