Setelah Tertahan di Israel, Akhirnya 1.000 Vaksin Sputnik V Sumbangan Rusia Bisa Memasuki Gaza

- 18 Februari 2021, 15:18 WIB
Ilustrasi vaksin Sputnik V Rusia.
Ilustrasi vaksin Sputnik V Rusia. /Pixabay/Torstensimon

SalatigaTerkini - Israel mengizinkan 1.000 vaksin Sputnik V Rusia untuk didistribusikan ke Jalur Gaza melalui perbatasan Erez pada hari Rabu, setelah mendapat persetujuan dari Kementerian Pertahanan.

Pendistribusian tersebut telah ditunda karena ada perdebatan di Israel, termasuk dalam pertemuan Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset, mengenai apakah akan menuntut agar Hamas membebaskan warga sipil yang disandera di Gaza, Abera Mengistu dan Hisham al-Sayed, dan pengembalian jenazah dari dua tentara Israel, Oron Shaul dan Hadar Goldin, yang disimpan Hamas sejak 2014.

Keluarga Goldin mengajukan petisi ke Pengadilan Tinggi pada hari Rabu untuk menghentikan distribusi vaksin ke Gaza yang dikuasai Hamas sampai jenazah tentara dan tawanan dibebaskan.

Baca Juga: Kuala Tanjung PIE Menuju Next Indonesia Logistic And Supply Chain Hub

Baca Juga: Update COVID-19 SALATIGA : Ada Penambahan 13 Kasus Baru

Simcha Goldin, ayah Hadar Goldin, merasa dikhianati dan mengatakan bahwa negara itu "menusuk tentara tempur IDF dari belakang."

"Persyaratan minimal harus membawa kembali pejuang Oron Shaul dan Hadar Goldin," katanya.

“Pemerintah ini telah kehilangan nilai-nilai dasarnya dan menyerahkan tentara IDF kepada musuh-musuh Israel yang terburuk.”

Ketua Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Zvi Hauser mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena mengizinkan vaksin untuk dikirim "ke kepala Hamas di Gaza, dan tidak bersikeras untuk mendapatkan sedikitpun informasi tentang tawanan Israel."

Netanyahu membela keputusan tersebut, dengan mengatakan "kita berada dalam satu rentang epidemiologis."

Halaman:

Editor: Ari Pianto

Sumber: Jerussalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x