Ratusan Ribu Demonstran di Yangon Berbaris Guna Melawan Kudeta Militer

- 18 Februari 2021, 14:43 WIB
Massa aksi Myanmar turun ke Jalanan melakukan protes menentang junta militer dengan memberikan salam tiga jari seperti  film ‘The Hunger Games’, di  Yangon, Myanmar Photograph: Reuters
Massa aksi Myanmar turun ke Jalanan melakukan protes menentang junta militer dengan memberikan salam tiga jari seperti film ‘The Hunger Games’, di Yangon, Myanmar Photograph: Reuters /Foto: Screnshoot laman The Guardian./

SalatigaTerkini - Ratusan ribu orang berbaris di Myanmar pada Rabu 16 Februari 2021, guna menolak pernyataan militer bahwa publik mendukung penggulingan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan bersumpah mereka tidak akan takut dalam upaya mereka untuk mengakhiri pemerintahan militer.

Para penentang kudeta 1 Februari sangatlah ragu terhadap jaminan junta, yang disampaikan pada konferensi pers pada hari Selasa 15 Februari 2021, bahwa akan ada pemilihan umum yang adil dan akan menyerahkan kekuasaan, bahkan ketika polisi mengajukan tuntutan tambahan terhadap Suu Kyi.

Peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, saat ini tengah ditahan sejak kudeta 1 Februari 2021 kemarin, sekarang menghadapi tuduhan melanggar Undang-Undang Penanggulangan Bencana Alam serta tuduhan secara ilegal mengimpor enam radio walkie talkie.

“Kami mencintai demokrasi dan membenci junta,” Sithu Maung, anggota terpilih dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi mengatakan kepada puluhan ribu orang di Pagoda Sule, sebuah lokasi protes sentral di kota utama Yangon, yang dilansir dari laman reuters.com.

“Kita harus menjadi generasi terakhir yang mengalami kudeta.” Brigadir Jenderal Zaw Min Tun, juru bicara dewan yang berkuasa, yang mengatakan pada konferensi pers pada hari Selasa bahwa 40 juta dari 53 juta penduduk mendukung aksi militer.

Baca Juga: Mau Mengajukan KPR? Baca Syarat dan Ketentuan Berikut

Baca Juga: Dijadikan Versi Game, Kimetsu no Yaiba (KNY) muncul Cuplikan Gameplaynya

Sithu Maung mengolok-olok dengan mengatakan: "Kami menunjukkan di sini bahwa kami tidak dalam 40 juta itu."

Partai Suu Kyi memenangkan pemilu 8 November seperti yang diharapkan sebelumnya, tetapi militer menuduh ada kecurangan. Dikatakan perebutan kekuasaan sejalan dengan konstitusi dan tetap berkomitmen pada demokrasi.

Halaman:

Editor: Ari Pianto

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah