SalatigaTerkini - Ratusan pekerja berbaris di jalan di ibu kota Naypyitaw untuk mendukung Gerakan Pembangkangan Sipil, meneriakkan slogan-slogan anti-junta dan membawa plakat bertuliskan "tolak kudeta militer" dan "selamatkan Myanmar".
Beberapa orang mengangkat foto Suu Kyi dengan tulisan "kami mempercayai pemimpin kami".
Setelah seorang wanita ditembak dalam bentrokan kekerasan pada hari Selasa, protes pada hari Rabu berlangsung dalam skala besar.
Baca Juga: KABAR GEMBIRA, Pemerintah Beri Bantuan Modal Tanpa Bunga 10 Juta
Para buruh bertelanjang dada, wanita dalam gaun pesta dan gaun pengantin, petani dengan traktor dan beberapa orang membawa hewan peliharaan mereka untuk menyampaikan protes.
Protes telah menghidupkan kembali ingatan hampir setengah abad pemerintahan dibawah militer yang berisi tindakan keras militer berdarah, sampai militer mulai melepaskan sebagian kekuasaan pada tahun 2011.
Sanksi Washington kemungkinan akan menargetkan pemimpin kudeta Min Aung Hlaing dan jenderal top lainnya yang sudah berada di bawah sanksi AS yang dijatuhkan pada 2019 atas pelanggaran terhadap Muslim Rohingya dan minoritas lainnya.
Baca Juga: WAROENG LAWAS, Kafe Unik Bertema 'Lawasan' di Salatiga
Sanksi juga menargetkan perusahaan induk militer dengan investasi yang mencakup sektor termasuk perbankan, permata, tembaga, telekomunikasi dan pakaian.