Intelijen Inggris: Saif al-Adel Calon Pimpinan Baru ISIS dan Al-Qaeda Lebih Bahaya Dari Osama Bin Laden

26 Februari 2021, 14:57 WIB
Ilustrasi ISIS /Asharq Al-Awsat

SalatigaTerkini - Intelijen Inggris, menganalisa calon pemimpin baru kelompok Al-Qaeda bernama Saif al-Adel akan lebih berbahaya ketimbang Osama bin Laden.

Kabar ini mencuat setelah beberapa waktu lalu beredar kabar, jikalau pemimpin Al-Qaeda saat ini, Ayman Zawahiri telah meminggal dunia.

Tentunya setelah kematiannnya, akan ada kursi kosong kekuasaan yang harus segera diisi oleh kelompok sindikat teroris tersebut.

Baca Juga: Militer Armenia Minta Perdana Menteri Nikol Pashinyan Mundur

Lanjut lagi, diisukan bahwa kelompok ISIS dan Al-Qaeda dikawatirkan bakal menciptakan aliansi baru yang lebih mengerikan.

Aliansi baru tersebut diberi julukan dengan nama 'Pedang Pembalasan'.

Lebih jauh lagi, intelijen meyakini nantinya dibawah Saif al-Adel, kelompok bersenjata Al-Qaeda bisa saja melakukan aksi yang lebih ekstrim dari peristiwa serangan 9/11 di Amerika Serikat.

Baca Juga: Amerika Serikat Luncurkan Serangan Udara Incar Milisi Dukungan Iran, Atas Perintah Joe Biden

Bukan itu saja bahkan Saif al-Adel dikabarkan telah berencana untuk merekrut pejuang ISIS dengan menggabungkan kedua sekte yakni dengan Al-Qaeda jika hal itu dimungkinkan, seperti dilansi dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel Lebih Bahaya dari Osama Bin Laden, Intelijen Inggris: Saif al-Adel Calon Pemimpin Baru ISIS dan Al-Qaeda.

Seorang sumber mengungkapkan jika Saif al-Adel bisa lebih berbahaya daripada Osama Bin Laden.

Menurut salah satu pakar terorisme Inggris mengatakan jika dibandingan dengan Zawahiri, Saif al-Ade kemungkinan akan menjadi pemimpin yang lebih efektif dalam kelompoknya.

Kolonel Richard Kemp, yang ditugaskan memantau gerakan Saif al-Adel di bawah pemerintahan Inggris sejak tahun 2000-an mengatakan kemungkinan ia akan menjadi pemimpin baru.

Baca Juga: Banjir Semarang Memakan Korban, Seorang Pesepeda Mati Kesetrum

"Dia sangat mungkin menjadi pemimpin baru karena dia sangat dihormati di antara al-Qaeda tetapi yang terpenting dia juga dihormati di kalangan Negara Islam," ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Express.

Tidak hanya itu saja, Kolonel Richard Kemp mengungkapkan jika Saif al-Adel bisa menjadi bos baru al-Qaeda tetapi dia juga bisa membujuk anggota ISIS untuk bergabung.

"Ada kerja sama antar kelompok seperti ini tapi Saif sangat dihormati sehingga dia bisa menyebabkan kerjasama yang lebih besar atau bahkan merger," tuturnya.

"Dia adalah pemikir yang cerdas dan strategis, dan al-Qaeda telah lesu di bawah Zawahiri," katanya menambahkan.

Selama melakukan pamantauan Kolonel Richard Kemp mengatakan, Saif al-Adel dapat menghidupkan kembali gerakan dua kelompok teroris itu

"Dia tahu tempat untuk membuat dampak tidak begitu banyak di Suriah atau di tempat lain di Timur Tengah tetapi untuk mengumpulkan dukungan dan menghidupkan kembali organisasi, dia akan melihat Eropa dan AS," katanya mengungkapkan hasil pantauannya.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Bergilir Kota Depok, Jumat 26 Februari 2021

Kolonel Richard Kemp juga mengatakan hubungan Saif al-Adel dengan Iran juga menjadi perhatian, terutama bagi Amerika Serikat.

Pengaruh Iran akan menjadi 'sangat bermasalah', katanya, dengan Teheran ingin menghukum Amerika tanpa serangan balik yang akan datang dari serangan yang diatur negara.

Kolonel Richard Kemp mengatakan Inggris juga waspada setelah pemantauan selama bertahun-tahun.

"Intelijen Inggris telah mengetahui orang ini selama bertahun-tahun sekarang dan telah memantau gerakan dan aktivitasnya sejauh mungkin," ujarnya.

"Dia bisa membuat al-Qaeda menjadi organisasi yang jauh lebih efektif daripada selama beberapa tahun," katanya menambahkan.

Baca Juga: Punya Potensi Jadi Pelakor, Ini 4 Zodiak Yang Wajib Diwaspadai

Kolonel Richard Kemp memperingatkan jika Saif al-Adel saat ini bahkan 'lebih besar dan lebih berbahaya' dari para pemimpin kelompok teror sebelumnya.

"Dia kemudian diakui sebagai tokoh yang sangat penting di al-Qaeda, di tiga atau lima teratas. Sekarang dia mungkin yang teratas sekarang, dengan kematian bin Laden dan potensi kematian Zawahiri, kepentingannya bahkan lebih besar dan lebih berbahaya," ujarnya.

Badan intelijen Inggris dan Amerika telah memantau pergerakan Saif selama bertahun-tahun.

Saif diyakini telah terlibat dalam setiap serangan Al-Qaeda yang diluncurkan dalam tiga dekade terakhir.

Baca Juga: Update COVID-19 SALATIGA : Kasus Positif di Mangunsari Kian Bertambah

Mantan pakar kontra-teror FBI Ali Soufan menulis bahwa Saif mungkin adalah 'Emir ketiga Al-Qaeda'.

"Status dihormati Saif dengan gerakan serta pengalamannya yang dalam sebagai seorang intelijen militer dan pemimpin keamanan dan perencana teroris membuatnya menjadi amir yang berpotensi berbahaya," ujarnya.

Saif memiliki bayaran sebesar 7.5 juta dolar atau setara dengan Rp106 miliar di atas kepalanya, setelah aksi pemboman di kedutaan AS tahun 1998 di Nairobi dan Dar es Saleem, yang menewaskan 224 orang.

Pemimpin baru itu mengepalai unit perlindungan dekat pribadi 'Penjaga Blach' bin Laden di Afghanistan.

Seseorang menggambarkannya sebagai orang yang berhati dingin dan 'paling tidak terpengaruh oleh kematian warga sipil yang tidak bersalah'.

Diyakini Saif memperkenalkan pendiri Negara Islam Abu Musab al-Zarqawi dan pembuat plot 9-11 Khaled Sheikh Mohammed kepada bin Laden.

Ia juga terlibat dalam pertempuran Black Hawk Down 1993 di Somalia.***(Rahmi Nurfajriani/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Heru Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler