Network
SalatigaTerkini - Aksi kudeta kembali terjadi, kali ini Militer Armenia meminta Perdana Menteri mereka Nikol Pashinyan untuk turun dari jabatannya.
Hal ini ditenggarai karena konflik dengan Azerbaijan sejak 1994 yang belum rampung hingga sekarang.
Konflik yang disebabkan karena perebutan wilayah di Nagorno-Karabakh. Azerbaijan mengklaim wilayah itu adalah milik mereka, namun sebaliknya etnis Armenia disana menolak mengakui kekuasaan Azerbaijan.
Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Bergilir Kota Depok, Jumat 26 Februari 2021
Sebelumnya Nikol Pashinyan, sudah didemo besar besaran oleh warga Armenia pada Sabtu, 20 Februari 2021 lali, di Freedom Square, Yerevan, Armenia.
Para demonstran memintanya mundur Nikol Pashinyan sehubungan dengan bagaimana ia menangani peperangan enam minggu dengan Azerbaijan tahun 2020 lalu.
Kepala Staf Umum tentara Armenia Onik Gasparyan, bersama dengan komandan senior lainnya mengeluarkan pernyataan yang menyerukan agar Pashinyan mundur dari jabatannya seperti yang dilansir dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel Usai Konflik dengan Azerbaijan, Militer Armenia Minta PM Nikol Pashinyan Mundur.
Pashinyan mengecam seruan militer sebagai upaya kudeta dan mendesak para pendukungnya turun ke jalan untuk melawan.
Baca Juga: Amerika Serikat Luncurkan Serangan Udara Incar Milisi Dukungan Iran, Atas Perintah Joe Biden
