Marie Thomas, Sosok Google Doodle Hari Ini. Dokter Pertama Wanita Indonesia

- 17 Februari 2021, 12:48 WIB
Doodle memperingati hari kelahiran Dr. Marie Thomas.
Doodle memperingati hari kelahiran Dr. Marie Thomas. /Google

SalatigaTerkini - Sudahkah kamu searching melalui google hari ini? Dijamin semuanya pasti sudah melakukannya.

Tapi apakah kalian tau siapa sosok dibalik gambar Google Doodle hari ini?

Hari ini, Rabu 17 Februari 2021, Google Doodle menampilkan sosok seorang wanita bernama Marie Thomas.

Baca Juga: Jokowi Tinjau Langsung Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Tanah Abang, Didampingi Anies Baswedan dan Menkes

Sosoknya menghiasi Google Doodle hari ini lantara bertepatan dengan hari kelahiran Marie Thomas.

Lantas siapa Marie Thomas?

Marie Thomas lahir di Likoepang, Minahasa di Celebes, Sulawesi Utara, saat itu masih Hindia Belanda, yakni pada 17 Februari 1896.

Baca Juga: 35 Ribu Pengungsi Korban Banjir di Subang dan Karawang Terima Ribuan Kotak Oranye

Dikutip dari huygens.knaw.nl, Marie Thomas meninggal di Bukittinggi, Indonesia, 29 Oktober 1966.

Baca Juga: ‘Keluarga Cemara 2’ Segera Rilis, Siap Sapa Kembali Keluarga Indonesia

Marie Thomas tersebut lahir dari pasangan Adriaan Thomas, seorang tentara, dan Nicolina Maramis.

Marie Thomas menikah dengan Mohammad Joesoef yang berprofesi sebagai dokter, dan dari pernikahan tersebut lahir seorang putri dan seorang putra.

Marie Thomas adalah seorang dokter perempuan sekaligus juga dokter spesialis obgyn pertama di Indonesia seperti dilansir Pikiran-Rakyat dalam artikel 5 Fakta Marie Thomas, Sosok Google Doodle Hari Ini.

Baca Juga: Cara Urus Pajak Kendaraan 5 Tahunan Bisa Urus Sendiri, Lebih Murah dan Mudah

Dirangkum oleh Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, berikut 5 fakta Marie Thomas, dokter perempuan di Indonesia.

Murid STOVIA

Tahun 1851 silam berdirilah sebuah sekolah dokter untuk kaum Hindia Belanda yang bernama School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA).

Di sekolah yang penuh dengan murid laki-laki ini, sulit sekali untuk memberikan kesempatan pada perempuan menjadi seorang dokter.

Baca Juga: Lama Menghilang, Istri Kim Jong Un Terlihat Lagi di Publik

Hingga akhirnya seorang dokter dari Belanda, Aletta Jacobs hadir dan membawa perubahan besar terutama bagi perempuan.

Berkat dirinyalah akhirnya Marie Thomas berkesempatan untuk belajar di STOVIA.

Lahir dari Keluarga Berlatar belakang Militer

Marie Thomas lahir di Minahasa, Sulawesi Utara pada 1896.

Baca Juga: Ridwan Kamil Dukung Vaksinasi Mandiri, Jangan Sampai Manipulasi Data

Ayahnya adalah seorang tentara yang sering berpindah kota, hal inilah yang membuat dirinya kemudian sering berpindah tempat tinggal.

Dirinya juga pernah merasakan bersekolah di Manado hingga Surabaya.

Kesulitan Biaya Pendidikan

Meskipun sudah mendapatkan izin bagi kaum perempuan untuk bersekolah di STOVIA.

Namun sayangnya, para perempuan yang ingin menjalani pendidikan dokter masih menerima diskriminasi.

Baca Juga: Viral di TikTok, Warga Satu Desa di Tuban Memborong 176 Mobil

Berbeda dengan kaum laki-laki yang dibiayai pemerintah, para perempuan harus membayar biaya pendaftaran hingga biaya hidup mereka sendiri.

Inilah sebabnya ada beberapa perempuan Belanda di Batavia yang kemudian mendirikan yayasan untuk membantu pendidikan bagi perempuan.

Mendapat Beasiswa

Karena kecerdasannya, Marie Thomas kemudian berhasil mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di STOVIA.

Diketahui, kala itu Marie Thomas menjadi satu-satunya perempuan d iantara 180 siswa laki-laki yang bersekolah kedokteran hingga akhirnya dua tahun kemudian, ada seorang perempuan bernama Anna Warouw menjadi murid STOVIA juga.

Baca Juga: Temukan Surat Dari 1969, Disinyalir Bisa Ramal Masa Depan

Mendirikan Sekolah Kebidanan

Marie Thomas yang menikah dengan teman sekelasnya sendiri di STOVIA yaitu Mohammad Yusuf kemudian pindah ke Padang.

Selain tetap menjadi dokter disana, ia juga tergabung dalam sebuah organisasi lokal di Padang bernama Vereeniging van Indonesische Geneeskundigen.

Pada 1950 kemudian mendirikan sekolah kebidanan di Bukittinggi.

Sekolah ini merupakan sekolah kebidanan pertama yang berdiri di Sumatera dan kedua di Indonesia.***(Billy Mulya Putra/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Heru Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x