SalatigaTerkini - Sosial media merupakan tempat untuk mengakses dunia lebih luas. Terdapat pengguna dari berbagai wilayah dan negara.
Banyaknya pengguna di sosial media ini juga mempengaruhi konflik di Internet. Mengingat setiap warganet memiliki kepribadian masing-masing.
Meminimalisir perdebatan di sosial media yakni menjaga ucapan dan etuka berinternet.
Entah postingan atau komentar tidak menyudutkan atau menyinggung suatu pihak yang lain.
Baca Juga: Penarikan Berbagai Obat Sirup di Pasaran, Wapres Tekankan Untuk Teliti Penjualan Obat di Luar Apotek
Hal ini agar tidak memancing emosi yang akan mengakibatkan timbulnya hate comment maupun bad comment.
Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar guna menerapkan etika berinternet.
Hal itu disampaikannya dalam webinar bertema “Berpikir Sebelum Posting: Hindari Drama di Media Sosial!” di Makassar, Sulawesi Selatan.
Albertus Magnus Prestianta sebagai dosen Dosen Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menyatakan bahwa etika dalam berinternet untuk mencegah timbulnya konflik atau drama di media sosial merupakan hal yang penting.
“Lalu, bagaimana mengatasinya? Nah, dalam situasi itu, dibutuhkan apa yang namanya netiket,” Ungkap Albertus.
Netiket yaitu sebuah cara tentang perilaku dan tata krama saat berkomunikasi dengan orang lain lewat internet.
Prinsip tersebut, kata Albertus, ibarat pepatah yang berbunyi di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
Artinya, di mana pun seseorang berada, orang tersebut harus tetap menghormati aturan yang berlaku.
Demikian informasi mengenai pentingnya etika ketika berinternet guna mencegah konflik di sosial media.***