Listrik di Kudus Sering Padam Saat Tarawih, Ini Penyebab Utamanya

- 26 April 2021, 20:04 WIB
Suasana shalat tarawih di Masjid Istiqlal Jakarta./
Suasana shalat tarawih di Masjid Istiqlal Jakarta./ /Antara Foto/Hafidz Mubarak A

SalatigaTerkini - Dalam beberapa waktu ini banyak warga di Kota Kudus yang mengeluhkan tentang pemadaman listrik yang sering terjadi pada saat Sholat Tarawih yang dilakukan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu dari pihak terkait.

Kejadian sering padamnya listrik tersebut terjadi sejak awal bulan puasa tahun ini, dengan adanya hal tersebut cukup mengganggu aktivitas warga dalam melakukan kegiatan yang biasa dilakukan selama bulan puasa.

Atas terjadinya sering padamnya listrik di Kudus, dikeluhkan oleh salah satu warga Kudus.

"Listrik padam dari jam delapan malam sampai setengah 12 malam baru bisa menyala," ujar dia, pada hari Senin, 26 April 2021.

Dirinya mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa atas terjadinya pemadaman listrik tanpa pemberitahuan tersebut yang sering terjadi hampir setiap malam.

Ditambahkan oleh dirinya, apabila ada warga yang telat membayar listrik hanya 3 hari saja sudah langsung dicabut oleh pihak PLN.

"Mudah-mudahan pelayanan PLN lebih baik lagi dan tidak sering padam," ujar dia.

Dikatakan oleh Muhammad Gati selaku Manajer bagian jaringan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3), terjadinya pemadaman yang sering terjadi setiap tersebut karena adanya lonjakan penggunaan listrik.

Sehingga hal tersebut membuat jaringan trafo menjadi tidak seimbang dan membuat listrik di sekitar wilayah tersebut padam.

"Sejak awal tahun sebenarnya kami sudah mengantisipasinya dengan melakukan penyeimbangan trafo. Tapi memang lonjakannya luar biasa," ujar dia.

Menurutnya, sejak awal tahun 2021 pihaknya sudah melakukan pemerataan beban listrik yang tersebar pada 280 titik.

Harapannya, pemerataan beban tersebut mampu menahan terjadinya gangguan listrik yang terjadi.

‎"Setiap hari kami terus melakukan pemerataan beban agar tidak terjadi gangguan listrik," ujar dia.

Diketahui terjadinya pemadaman listrik tersebut bukan dikarenakan pasokan daya yang terbatas, karena daya siap pasok dari 10 gardu induk yang terdapat di wilayahnya mencapai 1.020 Megawatt.

Sedangkan beban puncak saat bulan puasa, masih berada di bawahnya yakni hanya sebesar 544 MW.

Beban puncak sebelum bulan puasa 504 MW, jadi kenaikannya saat bulan puasa ini sekitar 40 MW.

"‎Lonjakan listrik yang terjadi saat bulan puasa ini mulai pukul 17.00-22.00," ujar dia.

Disebutkan oleh Gati, padamnya listrik tersebut tersebar di sejumlah titik kecamatan. Pihaknya mengaku kesulitan untuk memprediksi karena gangguan yang terjadi tidak selalu sama.

"Yang mengalami gangguan tidak selalu sama. Dulu Undaan, sekarang di Jati," ujar dia.

Terkait adanya laporan tersebut Gati juga mengantisipasi kondisi lonjakan ekstrim saat arus mudik, meskipun ada larangan untuk mudik.

"Kami antisipasi adanya lonjakan listrik karena kemungkinan terjadinya pergeseran mudik," ujarnya.

Terkait hal tersebut pihak PLN akan mengupayakan semaksimal mungkin dengan waktu perbaikan yang akan dikerjakan selama sekitar 180 menit.

Karena padamnya listrik akan membuat pihak PLN merugi karena suplai listrik yang tidak lancar.

"Sebenarnya padamnya listrik ini membuat kami juga merugi," jelas dia.

‎Sementara itu, Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Kudus Kota, Mustopa Rizal menyampaikan permintaan maaf karena masih terdapat keterbatasan padamnya listrik selama bulan puasa padam di beberapa titik daerah saat pukul 18.00-23.00.

Berdasarkan laporan dari bulan puasa hari pertama sampai sepuluh, terdapat gangguan sebanyak 280 trafo. 

Jumlah trafo terganggu tersebut sekitar 6,7 persen dari total trafo yang ada Sebanyak 4.300 unit‎.

"Sebenarnya sudah kami antisipasi tapi masih saja terjadi gangguan," ujar dia.

Kendati demikian, jumlah trafo yang terganggu mengalami penurunan dari 20 trafo per hari menjadi dua trafo per hari.

"Rata-rata 20 trafo per hari, tapi terakhir kemarin hanya dua trafo yang terganggu," jelasnya.

Diketahui guna menanggapi terkait adanya laporan tersebut pihak PLN akan menerjunkan sejumlah 48 petugas untuk memperbaiki aliran listrik yang terganggu tersebut.

Namun ‎Mustopa memastikan perbaikan tidak bisa langsung karena butuh pendinginan sekitar 15 menit hingga 30 menit.

"Karena kalau langsung dinyalakan masih panas nanti padam lagi. Jadi harus menunggu dingin," ujar dia.

Mustopa dan jajarannya berjanji akan berkomitmen untuk memperbaiki jaringan listrik yang ada di Kota Kudus tidak terjadi kembali gangguan tersebut.***

 

Editor: Heru Nugroho

Sumber: Berbagai Sumber dan Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x