Network
SalatigaTerkini - Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah mengatakan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Skala Mikro atau PPKM Skala Mikro di Jawa Tengah akan diperpanjang hingga 22 Maret 2021.
Karena adanya PPKM Skala Mikro di Jawa Tengah dinilai cukup Efektif untuk menekan laju pertumbuhan virus COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah.
Ganjar berpesan kepada seluruh warga Jawa Tengah supaya tidak lengah dan tetap menjaga protokol kesehatan demi menekan penyebaran virus COVID-19 di Jawa Tengah.
“Terus saja. Ini kan sudah makin bagus hasilnya, tinggal diperketat,” kata Ganjar usai mengikuti rakor perkembangan PPKM mikro bersama Menko Perekonomian, via video conference di Rumah Dinas Puri Gedeh, Kamis, 4 Maret 2021 yang dikutip oleh tim redaksi SalatigaTerkini.com dalam laman resmi pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Adanya PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ini menurutnya sangat tepat untuk mengatasi kasus yang ada di Kabupaten Brebes terkait adanya TKW yang baru saja pulang dari Arab Saudi dan Diduga membawa Virus B117-UK yang sebelumnya terdeteksi di Kabupaten Karawang.
“Justru dalam konteks PPKM mikro yang paling pas ya yang di Brebes tadi, yang ada TKI baru pulang dari Arab. Inilah sebenarnya konsep PPKM mikro menjadi pas banget. Maka saya minta, coba terapkan. Kejadiannya kan menjadi, dalam tanda petik, hal baru atau mungkin menjadi sangat luar biasa karena ada diskursus orang berdebat soal ini,” katanya.
Ganjar juga menambahkan dengan adanya PPKM Skala Mikro ini merupakan kesempatan untuk mengatasi secara dini dan mengunci permasalahan terkait kejadian yang terjadi di Kabupaten Brebes. Salah satu kunci utama dari hal tersebut dengan adanya tracking dan testing.
“Tadi sudah dilakukan testing dan tadi saya minta lini kedua ditambah. Apakah kemudian kontak erat, dekat, sampai sosialnya itu bisa dideteksi penuh. Berikan isolasi yang nyaman, sehingga orang nanti tidak panik tetapi dikelola. Nah mikronya ini penting,” lanjut Ganjar.
