Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Kamis 23 November 2023, Syafaat Wujud Kasih Ilahi Dalam Hati

22 November 2023, 00:00 WIB
Renungan Harian Katolik Selasa 19 September 2023, Belas Kasih. /Pixabay/HtcHnm

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Baca Juga: Resep Menu Masakan Nusantara : Nasi Kuning Lengkap dengan Tempe Orek, Perkedel dan Telur Dadar Iris

Baca Juga: Resep Menu Masakan Praktis : Nasi Hainan

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Syafaat Wujud Kasih Ilahi Dalam Hati" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari 1 Timotius pasal 2 ayat 1.

Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang.
( 1 Timotius 2:1 )

Dalam sejarah Alkitab, doa syafaat pertama yang dicatat adalah doa syafaat Abraham untuk kota Sodom dan Gomora (Kejadian 18).

Abraham mengetahui bahwa Allah akan menghukum kota Sodom dan Gomora. Allah memberikan informasi kepada Abraham akan keputusan Allah untuk menghukum kota Sodom dan Gomora.

Dengan informasi tersebut, Abraham yang memiliki hati penuh kasih, secara tidak egois mengambil sikap untuk berdoa syafaat bagi kota Sodom dan Gomora.

Abraham menjadi syafaat (penengah) bagi kota Sodom dan Gomora dengan Allah.

Dalam kehidupan kita sekarang, sudahkah kita memiliki hati yang dilingkupi kasih Ilahi untuk menjadi syafaat bagi orang-orang atau kondisi yang kita ketahui?

Tuhan dapat memberi informasi bagi kita melalui berbagai cara, termasuk melalui berbagai media maupun kejadian-kejadian yang dapat kita lihat atau alami.

Berbagai berita ataupun kejadian yang dapat kita saksikan setiap hari, baik berkaitan dengan kesehatan, kedamaian, dan kondisi buruk lainnya pada sesama dan kondisi di sekitar kita, menjadi dasar permohonan kita dalam doa syafaat.

Sikap hati yang diarahkan Rasul Paulus dan juga seperti yang Abraham lakukan adalah menaikkan doa syafaat.

Kita dapat menjadi syafaat bagi sesama kita, sebagai bentuk respon hati yang diliputi kasih Ilahi.

Hati yang diliputi kasih Ilahi akan membuat kita peka terhadap keadaan di sekitar kita.

Hati yang diliputi kasih Ilahi akan menggerakkan kita untuk melayani, mengusahakan kebaikan keadaan sesama dan kondisi di sekitar kita.

Dengan demikian, doa syafaat juga melatih kita untuk lebih memiliki hati yang diliputi kasih Ilahi dan menyamakan frekuensi kita dengan Surgawi.

Kita tidak perlu merasa gagal ketika hasil akhir tidak seperti yang kita doakan atau harapkan, karena Allah memiliki otoritas terhadap keputusan-Nya.

Namun, setiap doa syafaat yang kita naikkan tidak pernah sia-sia, karena terus mengasah kepekaan hati kita untuk diliputi kasih Ilahi dan menyamakan gelombang hati serta pikiran kita dengan kehendak Allah. Amin.


Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Kamis, 23 November 2023. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto

Tags

Terkini

Terpopuler