SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.
Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.
Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.
Baca Juga: Cek Harga Tiket Masuk Terbaru 2023 Beserta Alamat Wisata Pemandian Muncul Banyubiru
Baca Juga: Jadwal Jam Keberangkatan Bus Sudiro Tungga Jaya Surabaya - Magetan, Senin 24 April 2023
Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.
Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.
Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.
Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.
Renungan hari ini berjudul "Ketaatan dan Kerendahan Hati Yesus Membawa Keselamatan Kekal" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Filipi pasal 2 ayat 5,6,7,8,9 dan 10.
Filipi 2:5-10 (TB)
5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Pada kesempatan ini, melalui kitab Filipi 2:5-10 ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari kisah kematian Yesus di kayu salib.
Pada jaman dahulu, salib adalah suatu lambang kehinaan dan kutukan bagi semua orang yang bersalah/berdosa.
Namun melalui kisah Yesus Kristus, penilaian kita kini berubah tentang salib. Juga kita dapat belajar tentang ketaatan dan kerendahan hati Yesus sepenuhnya pada ketetapan dan rencana Allah agar kita dapat berdamai dengan Bapa di Surga dari segala dosa-dosa kita.
Melalui kematianNya di kayu salib, ada kepastian keselamatan kekal di dalam nama Yesus Kristus, sehingga setiap orang yang mengaku dengan mulut dan percaya dalam hati akan nama Yesus, pasti akan diselamatkan.
Juga melalui kematianNya di kayu salib, ada kemuliaan Bapa yang dinyatakan kepada dunia artinya ada suatu pengakuan yang nyata bahwa Yesus adalah Juruselamat yang selama ini dibutuhkan oleh dunia.
Rencana Bapa yang indah ini akan berubah seandainya Yesus tidak taat dan rendah hati sepenuhnya dan dunia tidak akan menerima keselamatan kekal itu dan akan binasa selama-lamanya di neraka akibat dosa-dosa yang mereka lakukan.
Sebagai wujud respon kita atas karya Yesus di kayu salib ialah, terus menyelaraskan pikiran dan perasaan kita denganNya melalui firmanNya, sehingga kita akan dapat menghargai pengorbananNya yang sempurna dan ketaatan serta kerendahan hatiNya dalam hidup kita.
Sebab justru dengan ketaatan dan kerendahan hati yang kita miliki, kita akan dapat menjadi saksi Kasih Kristus yang nyata bagi dunia ini.
Mari menjadi anak-anak Allah yang manis dengan meneladani ketaatan dan kerendahan hati Yesus dalam hidup kita. Selamat merayakan Paskah.
Baca Juga: Harga Tiket Masuk Terbaru 2023 Beserta Alamat Wisata Monumen Palagan Ambarawa
Baca Juga: Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Tol Karawang Barat - Cikampek - Kalikangkung 25 26 April 2023 : One Way
Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Selasa, 25 April 2023. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***