SalatigaTerkini - Kota Salatiga merupakan kota kecil yang berada di antara dua kota besar yaitu Solo dan Semarang.
Meskipun kota ini merupakan kota kecil ternyata kota salatiga tahun ini memiliki usia 1272. Lalu bagaimanakan sejarah tentang kota Salatiga? Simak artikel berikut ini.
Berdasarkan sejarah terdapat dua hal mengenai tahun berdirinya kota Salatiga dan Asal muasal nama Salatiga.
Tahun berdirinya Kota ini didasari oleh penemuan batu prasasti bernama Prasasti Plumpungan dan asal muasal kota Salatiga diambil dari legenda yang dipercayai oleh masyarakat Kota Salatiga.
Baca Juga: Berikan Promo Beli 1 Tiket Gratis 1 Tiket, Berikut Daftar Wahana di Saloka Park
Baca Juga: Memperingati HUT Kota Salatiga Ke 1272 Saloka Park Berikan Promo Beli Tiket 1 Gratis 1
1. Prasasti Plumpungan
Dasar dari penentuan tahun dan cikal bakal kota salatiga ini salah satunya yaitu prasasti plumpungan.
Tertulis dalam batu besar berjenis andesit berukuran panjang 170cm, lebar 160cm dengan garis lingkar 5 meter yang selanjutnya disebut prasasti Plumpungan.
Diperkirakan dibuat pada Jumat, 24 Juli tahun 750 Masehi itu, ditulis oleh seorang Citraleka, yang sekarang dikenal dengan sebutan penulis atau pujangga, dibantu oleh sejumlah pendeta atau resi dan ditulis dalam bahasa jawa kuno: “Srir Astu Swasti Prajabyah” yang berarti “Semoga Bahagia, Selamatlah Rakyat Sekalian.
Atas dasar tersebut maka ditetapkannya hari ulang tahun Kota Salatiga pada 24 Juli.
Baca Juga: Dalam Rangka Memperingati HUT Kota , Ojek Online Jeggboy di Salatiga Berikan Diskon Ongkir 50%
2. Legenda Kota Salatiga
Menurut legenda yang dipercayai masyarakat kota salatiga, bahwa tempat ini diberi nama oleh sunan kalijaga yang mengatakan kepada istri ki pandanaran tentang asal muasal nama Salatiga
Istri Ki Pandanaran membuat kesalahan dan dikecam oleh Sunan Kalijaga dan memberikan nama kota ini Salatiga yang berarti tiga kesalahan.
Berawal dari perjalanan antara tiga orang yaitu Sunan Kalijaga, Ki Pandanaran beserta istri nya.
Sunan Kalijaga memerintahkan untuk tidak membawa harta benda, walaupun Ki Pandanaran mematuhi perintah sunan kalijaga, Istri Ki pandanaran melanggar janji tersebut yang mengakibatkan mereka dirampok di tengah jalan.
Setelah peristiwa itu, Sunan Kalijaga berkata kepada Ki Pandanaran dan istrinya, "Aku akan menamakan tempat ini Salatiga karena kalian telah membuat tiga kesalahan. Pertama, kalian sangat kikir. Kedua, kalian sombong. Ketiga, kalian menyengsarakan rakyat. Semoga tempat ini menjadi tempat yang baik dan ramai nantinya."
Demikian Informasi mengenai sejarah Kota Salatiga.***