SalatigaTerkini - Isu kesehatan saat ini menjadi penting untuk diperhatikan karena masyarakat semakin sadar akan situasi hidup yang dihadapinya.
Sekumpulan anak-anak muda di Salatiga serta rekan-rekannya yang berada di daerah lain berinisiatif untuk memfasilitasi individu-individu yang berpotensi mengalami permasalahan psikologis seperti trauma masa kecil, patah hati, kesulitan ekonomi dan perasaan-perasaan seperti berbeban berat.
Flourish hadir di tengah masyarakat Salatiga dengan menawarkan bantuan fasilitator untuk konseling, mentoring untuk peningkatan soft skill dan juga melalui coaching.
Baca Juga: Telepon Whatsapp Dengan PC atau Laptop? Begini Caranya
Komunitas ini sedang dalam proses berkembang namun tidak menutup segala bentuk profesionalitas karena dalam penanganannya, Flourish ikut dibimbing oleh seorang psikolog yaitu Ibu Jessica Amellia Annam M.Psi, Psikolog.
Aholiab Januar Sanjaya, selaku pendiri komunitas yang sedang mengambil keilmuan profesi psikolog di salah satu universitas swasta di Semarang mengatakan bahwa saat ini Flourish masih berbentuk komunitas yang anggotanya saling mendukung. Namun tidak dipungkiri bahwa Januar juga ingin menjadikan komunitas ini lebih berpengauruh di masyarakat.
Siapa saja berhak untuk mendapatkan pertolongan untuk kesehatan mental. Dalam penanganan, Flourish menerima semua kalangan dan tidak membedakan dari kelompok, suku, ras atau orientasi tertentu.
Baca Juga: Potret Mantan Artis Cilik Era 90-an, Masih Aktif di Dunia Hiburan
Pentingnya kondisi sehat mental bagi masyarakat ini membuat Flourish terus melakukan edukasi dan publikasi terkait dengan cara-cara pencarian diri agar individu dapat tahu batasan-batasan sejauh mana individu harus datang mencari dan mendapatkan pertolongan.
Bagi masyarakat dan siapun yang merasa bahwa membutuhkan pertolongan terkait kondisi psikologisnya, dapat langsung menghubungi lewat sdr. Aholiab Januar Sanjaya melalui Whatsapp 081228083559 melalui fitur obrolan. Proses konseling dapat dilakukan secara online maupun offline tergantung kondisi dari masing-masing individu.***