Hubungan LGBT di Qatar, sebagai negara tuan rumah turnamen, sudah menjadi kontroversi lama menjelang Piala Dunia 2022. Negara Teluk telah berulang kali menyatakan bahwa setiap orang dipersilakan untuk menghadiri turnamen.
Baca Juga: Sengit, Persaingan Belanda dan Ekuador Mengincar Tempat di Babak 16 Besar Piala Dunia 2022
Baca Juga: Inggris VS Amerika Piala Dunia 2022 : Jadwal, Venue, Statistik Tim, Fakta Unik Kedua Tim.
Sebelumnya pemain Belgia Jan Vertonghen mengaku merasa takut untuk berbicara tentang hak asasi manusia, lantaran tahu apa yang akan ia dapatkan jika vokal terhadap permasalahan LGBT di Piala Dunia 2022 Qatar.
Ia menyebut jika dirinya seperti dikendalikan dengan adanya peraturan yang digalakkan di Qatar sebagai negara muslim terkait deskriminasi terhdapa penyuka sesama jenis.
“Saya khawatir jika saya mengatakan sesuatu tentang ini, saya mungkin tidak bisa bermain besok. Ini adalah pengalaman yang belum pernah saya rasakan di sepakbola sebelumnya. Saya merasa dikendalikan. Aku bahkan takut untuk mengatakan sesuatu tentang ini. Kami hanya mengatakan hal-hal normal tentang rasisme dan diskriminasi dan jika Anda bahkan tidak bisa mengatakannya, itu sudah menjelaskan semuanya. Saya ingin tampil di lapangan besok, jadi saya akan berhenti begitu saja," katanya.
Demikian informasi terkait Timnas Jerman yang berpose tutup mulut di sesi foto jelang kontra Jepang di Piala Dunia 2022 Qatar, imbas dari protes pelarangan ban lengan pelangi One Love pemain dan suporter.***