Network
SalatigaTerkini - Imbas dari Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Kabupaten Malang pada tanggal 1 Oktober 2022 silam berpengaruh kepada seluruh tim di Indonesia.
Tragedi yang mengakibatkan lebih dari 150 menjadi korban dalam peristiwa tersebut mengakibatkan seluruh liga di Indonesia harus terhenti sementara.
Meskipun Indonesia lolos dari sanksi FIFA untuk melanjutkan liga seperti biasanya tentu tidak akan semudah itu.
Seluruh pihak yang bertanggung jawab dalam setiap laga harus berintropeksi kepada timnya masing-masing agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Gantikan Makassar, Penutupan GIIAS 2022 Digelar di Semarang! Catat Tanggal dan Lokasinya
Evaluasi harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam pertandingan sepakbola dari pengurus tim maupun suporter.
Perwakilan FIFA, salah satunya yakni Koordinator Proyek Pengembangan FIFA Niko Nhouvannasak sudah berada di Indonesia dan telah bertemu dengan PSSI.
"Puncaknya, Presiden FIFA (Gianni Infantino-red) akan datang ke Indonesia pada tanggal 18 atau 19 Oktober 2022," Ungkap Ahmad Riyadh.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh menyatakan, liga-liga sepak bola di Indonesia yakni Liga 1, 2 dan 3 musim 2022-2023 akan kembali dimulai kembali setelah ada persetujuan dari badan sepak bola dunia FIFA.
Baca Juga: Berikut 6 Potret Terbaru Lesti Kejora Saat Ibadah Umrah, Mulai Tersenyum dan Ladeni Fans Minta Foto
"Berhenti dulu sampai format pengamanan dan format kompetisi tertata ulang dengan bagus. Kalau sudah baik, nanti di-'approve' FIFA baru akan kami laksanakan lagi," ujar Ahmad setelah mendampingi PSSI menghadiri pemanggilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.
Liga 1, 2 dan 3 Indonesia disetop sementara oleh PSSI dan LIB, berdasarkan rekomendasi pula dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang dibentuk oleh pemerintah dan diketuai Menko Polhukam Mahfud MD.
Demikian informasi mengenai buntut Tragedi Kanjuruhan yang selama 2 pekan liga Indonesia harus diliburkan dan menunggu keputusan FIFA.***
