Network
SalatigaTerkini - Drama final Istanbul yang terjadi pada final UCL 2005 lalu seakan terjadi kembali pada pertandingan fase grup antara Liverpool vs Milan, 16 September 2021.
Atmosfer perseteruan itu tetap terjaga hingga peluit kick off pertandingan dibunyikan, jual beli strategi Liverpool dan Milan benar-benar terjadi.
Secara statistik di lapangan, dengan pengalaman beberapa tahun terakhir di UCL Liverpool memang di atas angin dengan sejumlah peluang yang dibuat di depan gawang Milan.
Namun secara pemanfaatan peluang, serangan yang dibangun oleh Milan jauh lebih efektif ketimbang Liverpool.
Terbukti pada babak pertama, dari 14 percobaan Liverpool ke gawang Milan hanya 1 gol yang berhasil bersarang ke gawang Mike Maignan.
Sebaliknya Milan dari 4 percobaan mampu mencetak dua angka dari Liverpool.
Dominasi Liverpool ini tampak sejak menit-menit awal, lini belakang Milan sampai harus banting tulang menahan serangan yang bertubi-tubi hingga akhrinya kesalahan muncul ketika Fikayo Tomori yang mencoba menahan tendangan Trent Alexander-Arnold justru masuk ke gawang sendiri.
Di menit ke-14, Liverpool berpeluang menggandakan keunggulan namun sayang tendangan penalti Mohamed Salah mampu dibendung Mike Maignan.
