Profil dan Perjalanan Hidup Sergio Ramos, Bek Baru PSG, Bercita-cita Menjadi Matador

9 Juli 2021, 09:45 WIB
Bek veteran Sergio Ramos akan tetap mengenakan jersey No.4 di PSG, sama seperti saat memperkuat Real Madrid. /Twitter @ESPNFC


SalatigaTerkini – Baru-baru ini muncul kabar panas di dunia sepak bola tentang kabar transfer. Kabar transfer tersebut adalah kepindahan bek asal Spanyol, Sergio Ramos ke tim paris saint germain. Kontraknya akan berjalan selama 2 tahun.

Diketahui, kontrak Sergio Ramos di tim sebelumnya, Real Madrid tidak diperpanjang. Hal tersebut juga membuat para fans kecewa dengan klubnya.

Pasalnya, Sergo Ramos telah membela klub ibu kota Spanyol itu selama 16 tahun sejak didatangkan dari Sevilla pada 2005. Selama kurun waktu tersebut, dirinya telah mempersembahkan 22 trofi untuk Real Madrid, yakni 5 gelar Liga Spanyol, 2 Copa del Rey, 4 Piala Super Spanyol, 4 Liga Champions, 3 Piala Super Eropa, dan 4 Piala Dunia Klub.

Lalu, bagaimanakah perjalanan hidup dirinya, Dilansir SalatigaTerkini dari berbagai sumber, berikut adalah profil dari Sergio Ramos:

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ARMY, BTS Luncurkan Album Baru dan CD Butter Spesial

Sergio Ramos Garcia, lahir pada 30 Maret 1986 di Camas, Sevilla, Spanyol. Dirinya merupakan putra dari Jose Maria Ramos dan Paqui Ramos. Sergio Ramos memiliki dua saudara kandung bernama Rene dan Miriam. Sergio Ramos biasa dipanggil “Cuqui”. Ia beragama Katolik dan memiliki tato maria di bagian atas lengan kirinya.

Ramos merupakan penggemar berat adu banteng yang sangat populer di kota kelahirannya. Dirinya bahkan berteman baik dengan seorang matador bernama Alejandro Talavante. Tak jarang, ia sering merayakan gelar juara bersama el Real dengan bermain jubah matador.

Selain itu, ia juga merupakan pecinta kuda. Ia memiliki peternakan di Andalusia dan di dedikasikan khusus untuk perkembangan kuda di daerah tersebut. Ramos kecil sempat bercita-cita menjadi seorang matador.

Dia terus menonton pertandingan banteng setiap hari dan belum tertarik untuk berlatih sepakbola,karena olahraga itu dianggap berbahaya, Ramos dibujuk kedua orang tuanya untuk beralih minat. Setelah kakaknya, Rene, datang dan menasehati Ramos, barulah ia mau berlatih sepak bola.

Baca Juga: Cek Tier List Karakter Genshin Impact 1.6 Terbaru, Racik 'Party'mu Sendiri

Mengetahui hal tersebut, kedua orang tuanya merasa sangat senang. Ramos mulai ketagihan bermain bola hingga bergabung dengan FC Camas. Di sana, Ramos menemukan bakatnya. Permainan indahnya mengesankan banyak orang dan membuatnya meraih beberapa penghargaan ‘Man of the Match’ hingga keberadaannya terliput oleh media.

Saat usianya menginjak 14 tahun, Ramos bergabung dengan akademi Sevilla. Setelah menimba ilmu bersama tim muda Sevilla, Ramos akhirnya bergabung dengan skuat utama pada tahun 2004. Perjalanannya menuju level senior berjalan mulus. Disinilah, karier gemilangnya dimulai.

Bersama Jesus Navas dan Antonio Puerta, Ramos dijuluki oleh media lokal sebagai tiga pangeran masa depan Andalusia. Pelatih Sevilla waktu itu, Joaquin Caparros, lantas tertarik untuk menarik ketiganya masuk tim senior.

Ia lantas memberi Ramos debut profesional pada 1 Februari 2004 saat berusia 17 tahun 10 bulan 2 hari. Waktu itu Sevilla takluk 0-1 dari Deportivo La Coruna di ajang La Liga Spanyol musim 2003/04. Performanya brilian, dengan mampu tampil fleksibel sebagai bek tengah, bek kanan-kiri, hingga gelandang bertahan.

Baca Juga: Roma Perkenalkan Pelatih Baru, Mourinho: Kita Mulai Latihan jam 4 Sore, Bye..

Musim 2004/05, Ramos bermain sebanyak 41 pertandingan dan membawa Sevilla menempati urutan keenam di La Liga. Selain itu, ia juga sekaligus membantu Sevilla untuk berlaga di kompetisi Liga Eropa.

Di tahun 2004, ia bahkan memberi dampak besar bagi tim nasional spanyol u-21 dan berhasil masuk ke skuat senior tim matador, setahun berselang. Sebelum bermain di tim u-21 spanyol, Ramos sudah terlebih dulu memperkuat spanyol u-17 di tahun 2002 dan membawa spanyol u-19 juara piala eropa u-19 di tahun 2004.

Kemudian debut Internasional pertamanya dimulai saat Spanyol berhadapan dengan China pada 26 maret 2004. Ketika itu, Ramos menjadi pemain termuda yang berhasil mendapat tempat utama di tim Spanyol.

Perjalanannya di Timnas Spanyol terbilang luar biasa, ia ikut dalam 4 edisi Piala Dunia dan satu diantaranya berhasil ia menangkan, yaitu pada tahun 2010 yang dihelat di Afrika Selatan. Sementara di kejuaraan Eropa, ia juga telah mengikuti sebanyak 3 edisi Piala Eropa. Dua diantaranya berakhir dengan trofi juara yaitu di tahun 2008 dan 2012.

Baca Juga: Serba Serbi Euro: Inggris Tidak Pantas Dapat Titik Putih? Sterling: Jelas Itu Penalti

Sejauh ini dalam 165 penampilannya bersama la furia roja, Ramos sukses menjebol gawang lawan sebanyak 20 kali.

Bermain apik bersama Sevilla, Ramos menarik minat banyak klub raksasa. Salah satunya Real Madrid. Dengan biaya sekitar 27 juta euro yang digelontorkan Florentino Peres saat itu, Ramos resmi mendarat di Santiago Bernabeu pada Agustus 2005. Kepindahan Ramos menuju Madrid tak lepas dari peran sang ayah. Ayahnya itu membantu Ramos untuk melakukan negosisasi dengan kubu los galacticos hingga dihargai cukup mahal untuk seorang remaja yang baru muncul ke permukaan.

Bersama Los Blancos pemain dengan tinggi 184 cm ini memakai nomor punggung 4 bekas peninggalan sang legenda, Fernando Hiero. Debutnya bersama Real Madrid terjadi pada 10 september 2005 saat melawan Celta.

Sementara gol pertamanya untuk el Real ia cetak di ajang Liga Champions Eropa tepatnya pada 6 Desember 2005 kala menghadapi Olimpiacos. Meski kalah, penampilannya waktu itu banyak mendapat sanjungan.

Baca Juga: Serba Serbi Euro: Kemenangan Inggris Memicu Kontroversi! Berikut Alasannya

Empat musim pertamanya bersama Real Madrid tak terlalu berjalan mulus. Ramos dinilai tak bermain sesuai ekspektasi. Dirinya bahkan banyak dimainkan pada posisi gelandang bertahan dibanding bek tangah. Setelah itu, Ramos dicoba untuk bermain sebagai bek kanan. Ternyata, posisi tersebut dianggap cocok dengan gaya bermainnya. Ia sering menciptakan peluang dan tak jarang mencetak gol.

Disaat bek lain kesulitan untuk mencetak gol, Ramos justru datang sebagai bek yang rajin mencetak gol. Performanya mendapat banyak sanjungan karena Ramos sukses mengemas 20 gol selama empat musim pertamanya itu.

Meski begitu, permainan Ramos yang terlalu agresif juga mendapat banyak kritik. Ia kerap melakukan tekel-tekel keras hingga berujung kartu merah.

Musim 2008/09, Ramos menjalani masa-masa sulitnya bersama el Real. Meski begitu, dirinya tetap masuk kedalam daftar ‘UEFA Team of the Year’ dan ‘FIFA FIFPro World XI’.

Baca Juga: Tengok Gaya Mourinho Jalan-Jalan Pakai Vespa di Trigoria. Vespa Apa yang Dikendarai Mourinho?

Musim 2009/10, Sergio Ramos sukses mencetak empat gol dalam 33 penampilannya di La Liga. Dirinya juga sukses mencatat pertandingan ke 200 nya bersama el Real pada Februari 2010.

Pada November 2010, Sergio Ramos membuat heboh setelah melakukan tekel keras kepada Lionel Messi. Dirinya berulah dan sempat membuat keributan. Meski begitu, agresivitasnya juga membantu pertahanan el Real menjadi lebih kokoh.

Karena dinilai bermain apik, Ramos resmi memperpanjang kontrak hingga 2017. Pasca perpanjangan kontrak tersebut, Ramos terus bermain gemilang. Ia kerap menjadi kunci kemenangan tim dan sukses menyumbangkan beberapa gelar bergengsi bagi Real Madrid.

Salah satu penampilan gemilang tersebut adalah golnya di Final Liga Champions 2013/14 melawan Rival sekota, Atletico Madrid. Gol itulah yang memupus harapan Atletico untuk juara Liga Champions, gol itu ia ciptakan di menit 92 masa injury time.

Sekarang, Sergio Ramos memilih untuk berlabuh ke tim baru asal Perancis, PSG.

Demikianlah profil dan perjalanan hidup Sergio Ramos, bek baru PSG, bercita-cita menjadi matador.***

Editor: Christian Philips Ardiyanto

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler