SalatigaTerkini - Pada laga final Europa League 2021, Man United harus tunduk atas lawannya Villarreal yang diasuh oleh Unai Emery sang spesialis piala Europa League.
Laga penting ini berakhir imbang 1-1 pada 90 menit pertama lewat gol Gerard Moreno di babak pertama dan dibalas di babak kedua oleh gol Edinson Cavani.
Pertandingan pun dilanjutkan dengan extra time 2 x 15 menit. Namun pada babak perpanjangan waktu pun tidak tercipta gol dari kedua pihak dan pemenang pun harus ditentukan melalui babak adu penalti.
Bagi penggemar Man United dan Villarreal yang menonton pertandingan tersebut di stadion ataupun melalui layar kaca tentunya benar-benar merasakan serunya adu penalti kali ini.
Baca Juga: Inter Langung Tunjuk Simone Inzaghi Jadi Suksesor Antonio Conte
Tidak hanya penggemar kedua tim, penggemar sepak bola dari pendukung klub lain pun merasakan serunya penentuan kemenangan ini.
Pasalnya, ketika biasanya seringkali penentuan kemenangan dari adu penalti ini ditentukan pada penendang kelima ataupun keenam, namun pada babak final Villarreal vs Man United ini kedua tim tidak henti-hentinya mencetak gol hingga penendang ke-10.
Man United dan Villarreal sama-sama menaruh kedua kiper sebagai algojo terakhir setelah semua pemain non-kiper melakukan tugasnya dengan baik.
Ketika kiper Villarreal, Geronimo Rulli, menjadi eksekutor penalti ia tidak menyia-nyiakan perjuangan rekan-rekan tim sebelumnya yang semuanya berhasil mencetak gol.
Baca Juga: Zidane Sudah Putuskan untuk 100 Persen Tinggalkan Real Madrid
Namun ketika giliran David De Gea yang mengeksekusi penalti, Rulli berhasil menghalau tendangan tersebut dan memastikan VIllarreal memperoleh gelar juara Europa League.
Sungguh adu penalti yang mendebarkan dan menjadi fakta unik ketika kedua kiper harus menjadi eksekutor.
Publik bisa menilai bahwa De Gea menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas rekor perolehan tanpa gelar Man United dalam beberapa musim terakhir.
Usut punya usut, ternyata seharusnya De Gea bisa menjadi pahlawan apabila ia tidak mengabaikan pesan dari pelatih kiper Man United, Richard Hartis dan Craig Mawson.
Baca Juga: UPDATE: Juventus Akan Segera Umumkan Massimiliano Allegri Sebagai Pelatih Baru
Mereka memberikan sebuah catatan kecil atau bisa dibilang sebagai contekan di sebuah handuk yang dipakai oleh De Gea ketika di lapangan yang berisi arah tendangan yang biasanya dilakukan oleh pemain-pemain Villarreal.
Awalnya De Gea mengikuti contekan tersebut walaupun algojo pertama Villarreal, Moreno, menendang ke arah kanan De Gea dan itu tidak sesuai dengan catatan dari Hartis dan Mawson.
Dan selebihnya, De Gea tidak mengikuti tiga dari 10 saran arah tendangan lawan sehingga tidak ada satupun bola yang mampu digagalkan oleh De Gea.
Hal paling fatal adalah ketika memasuki fase sudden-death yang terjadi setelah eksekutor kelima.
Moi Gomez sebagai penendang keenam Villarreal dicatat oleh Hartis dan Mawson akan menendang ke arah tengah.
Sayangnya De Gea memilih untuk bergerak ke arah kiri dan benar saja Gomez meluncurkan bola tepat ke arah tengah gawang.
Kiper asal Spanyol tersebut juga mengabaikan saran atas arah tendangan Francis Coquelin dan juga Pau Torres.
Dengan hasil ini De Gea juga memperpanjang rekor gagal menyelamatkan 40 penalti terakhirnya.***