Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Sabtu 22 Juni 2024, Penolakan

- 21 Juni 2024, 04:57 WIB
Ilustrasi penolakan.
Ilustrasi penolakan. /Pexels/Andrea Piacquadio/

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Baca Juga: Resep dan Ide Menu Rumahan : Nasi Goreng Bakso

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Penolakan" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Petrus pasal 2 ayat 9.

Penolakan

Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: "Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain."
( Hakim-hakim 11:2 )

Beberapa waktu yang lalu, penulis mengikuti Workshop Pelayan Anak. Dalam workshop tersebut Nara Sumber menyampaikan bahwa pada dasarnya setiap anak ingin dirindukan, diterima dan dikasihi, baik oleh orang tua, keluarga maupun lingkungan.

Tetapi sayangnya, banyak kita lihat, bahkan, mungkin kita sendiri adalah salah satu dari orang yang merasa tidak dirindukan, tidak diterima dan tidak dikasihi, karena masa lalu atau kondisi dan keadaan kita sehingga muncul perasaan bahwa kita ditolak.

Penolakan bisa terjadi kepada siapa saja. Orang yang mengalami penolakan, sangat berpengaruh terhadap perilaku mereka di kehidupan sehari-hari, seperti sensitivitas emosional yang meningkat, mudah marah, suka menyendiri, tidak mau berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya.

Dalam ayat bacaan hari ini,  kita bisa belajar dari kisah Yefta. Yefta punya latar belakang keluarga yang rumit dan tidak baik.

Ibu Yefta adalah seorang perempuan sundal, dan ia dianggap tidak sah oleh saudara-saudara seayah Yefta.

Karena itu, Yefta diusir dari rumah oleh saudara-saudaranya dan dijauhkan dari warisan keluarga.

Yefta mengalami penolakan! Yefta tidak rindukan, Yefta tidak diterima, Yefta juga tidak dikasihi.

Tapi apa respon Yefta tentang semua yang dialaminya? Yefta tetap percaya kepada Tuhan, imannya tetap teguh kepada Tuhan, belajar berserah kepada kehendak Tuhan, berdamai dengan diri sendiri dan keadaan.

Sampai akhirnya Tuhan mengangkat Yefta. Dari seorang yang tidak dianggap, mengalami penolakan, punya latar belakang keluarga yang rumit, Tuhan mengangkat Yefta untuk menjadi pahlawan yang gagah perkasa (Hakim-hakim 11:1).

Saudara, apakah saudara mengalami penolakan dari keluarga atau lingkungan? Mari belajar dari kehidupan Yefta, jangan salahkan siapapun!

Miliki respon dan sikap hati yang benar, tetap percaya, dalam segala keadaan Tuhan Yesus sanggup mengubah dan mengangkat hidupmu. Semangat !


Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Sabtu, 22 Juni 2024. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah