Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Rabu 12 Juni 2024, Mengasihi Dan Menghormati

- 12 Juni 2024, 07:07 WIB
Ilustrasi keluarga sedang liburan di tempat wisata Tangerang Selatan
Ilustrasi keluarga sedang liburan di tempat wisata Tangerang Selatan //Pexels/Elina Fairytale

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Baca Juga: Resep dan Ide Menu Rumahan : Tempe Kukus Cabai Hijau

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Mengasihi Dan Menghormati" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Efesus pasal 5 ayat 33.

Mengasihi Dan Menghormati

Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
( Efesus 5:33 )

Setelah menikah dan memasuki kehidupan rumah tangga, setiap pasangan akan menghadapi tantangannya masing-masing. Mereka yang tadinya sudah memiliki kebiasaan di rumahnya, kini harus berbaur dan menerima perbedaan. Tidak jarang karena perbedaan pendapat, kebiasaan, dan bahkan hal sepele pun bisa menjadi akar timbulnya perselisihan.

Hal ini dialami juga oleh penulis ketika berada pada fase awal pernikahan. Kala itu, saya, karena sudah menjadi kebiasaan di rumah sebelumnya, saya mencoba melakukan kebiasaan itu di pernikahan kami. Setiap pagi saya menyiapkan roti bakar disertai segelas susu coklat panas, dengan harapan untuk sarapan suami. Tapi tidak pernah disentuh sama sekali. Sore harinya, saya siapkan pisang goreng atau tahu goreng, kadang singkong goreng bersama secangkir kopi panas, untuk bersantai di sore hari. Namun lagi-lagi itu pun tak pernah disentuh. Hal ini berlangsung dalam beberapa minggu, sehingga, alih-alih menjadi romantis, yang terjadi justru kemarahan karena merasa tidak dihargai dan muncul penurunan respek terhadap pasangan. 

Apa yang terjadi di atas, kelihatannya masalah sepele dan tidak terlalu penting menurut pemandangan beberapa orang. Namun ketika masalah ini tidak selesai maka akan memperdalam konflik, dan bisa saja kemudian akan merambat ke persoalan yang lainnya. Sangat penting bagi kita untuk belajar bagaimana menghadapi perbedaan sebagai pasangan dan mengatasi perselisihan dan perasaan sakit hati.

Jika suami isteri menerapkan kebenaran dalam kehidupan pribadinya dan memprioritaskan hubungannya dengan Tuhan, maka masalah dalam pernikahan tidak akan terabaikan. Ketika dua orang yang menikah benar-benar berupaya mencari hati Allah dan menaati kehendak-Nya, maka tidak ada masalah yang tidak terpecahkan.

Paulus menjelaskan tentang kebutuhan tertinggi yang dibutuhkan perempuan dan laki-laki: jika perempuan butuh dicintai melalui emosi, maka laki-laki butuh dicintai melalui ekspresi penghormatan. Amin.

Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Rabu, 12 Juni 2024. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah