Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Jumat 26 April 2024, Pujian Membawa Kemenangan

- 25 April 2024, 00:00 WIB
salib atau tumbuhan atau salib
salib atau tumbuhan atau salib /Mdzol/

 

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Baca Juga: Resep Es Cappucino Cincau, Ide Jualan Minuman Kesukaan Anak Anak

Baca Juga: Resep Es Manado Dengan Khas Buah Sirsak Dan Alpukat

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Pujian Membawa Kemenangan" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari 2 Tawarikh pasal 20 ayat 22.

Pujian Membawa Kemenangan

Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
( 2 Tawarikh 20:22 )

Kisah tersebut dilatarbelakangi pada waktu Raja Yosafat mengalami tekanan dan rasa takut saat menghadapi serbuan pasukan besar yang merupakan koalisi Bani Moab, Bani Amon dan Meunim.

Di saat yang kritis itu, Yosafat mengambil keputusan untuk mencari Tuhan dan menyerukan seluruh Yehuda untuk berpuasa.

Keesokan paginya Yosafat mengangkat orang-orang yang akan menyanyikan nyanyian untuk Tuhan dan memuji Tuhan.

Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan pujian: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi Tuhan, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" dibuatlah penghadangan oleh Tuhan terhadap bani Amon, bani Moab dan orang-orang pegunungan Seir itu, sehingga mereka terpukul kalah.

Ini merupakan kemenangan yang dahsyat hanya dengan nyanyian pujian dan sorak-sorai.

Saat ini mungkin kita juga sedang ada di posisi seperti Raja Yosafat, dimana kita dilanda ketakutan, kuatir, tekanan berat karena masalah penyakit/kesehatan, ekonomi, rumah tangga, usaha/pekerjaan, sehingga seperti mau menyerah, lelah, tidak ada kekuatan.

Jangan terlalu lama merenungi kesulitan/pergumulan yang yang sedang kita hadapi.

Bangkit dan mulai ambil keputusan mencari Tuhan lewat pujian penyembahan.

Mazmur 22:4 tertulis: "Padahal Engkaulah yang kudus yang bersemayam diatas puji-pujian orang Israel" Kata "bersemayam" dari kata "YASHAP" artinya berdiam, hadir, tinggal di dalamya, duduk bertahta.

Sementara kita memuji menyembah Tuhan dengan iman, saat itu Tuhan hadir, tinggal di dalamnya, sehingga Dia mengalirkan kekuatan ,kesembuhan, kelepasan, berkat, mujizat kemenangan atas setiap pergumulan kita.

Maka tidak heran Yosafat dan bangsanya mengalami kemenangan.

Mari alami kuasa Tuhan lewat pujian penyembahan, yang tulus dari hati kita naikan kepada Tuhan dan alami mujizat kuasaNya. Amin.

Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Jumat, 26 April 2024. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah