Renungan Harian dan Saat Teduh Kristen Rabu 24 April 2024, Bersoraklah Maka Runtuhlah Tembok Itu

- 23 April 2024, 00:00 WIB
Sejarah Tembok Besar China, Lambang Ikonik Kekuasaan dan Otoritas Tiongkok
Sejarah Tembok Besar China, Lambang Ikonik Kekuasaan dan Otoritas Tiongkok /

SalatigaTerkini - Merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan perintah Tuhan seperti yang terkandung dalam Mazmur 1 ayat 2-3.

Merenungkan firman Tuhan diibaratkan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Firman menjadi dasar dan makanan rohani bagi umat Kristiani. Kita memerlukan penyertaan Tuhan setiap harinya.

Seringkali ketika menjalani kehidupan, kita memegahkan diri di dunia dan melupakan bahwa semua terjadi karena kasih karunia Allah kepada kita.

Baca Juga: Resep Es Cappucino Cincau, Ide Jualan Minuman Kesukaan Anak Anak

Baca Juga: Resep Es Manado Dengan Khas Buah Sirsak Dan Alpukat

Rasa sombong ini membuat kita lupa bahkan mengabaikan perkatan Tuhan dan hidup dengan kehendak sendiri.

Namun pada akhirnya, hidup dalam kehendak kita sendiri akan melelahkan dan banyak kekecewaan yang akan dialami.

Pentingnya kita menyadari bahwa hidup dalam firman dan kehendak Tuhan merupakan dasar untuk menjalani kehidupan dunia.

Dalam artikel kali ini akan membahas renungan harian Kristen yang dapat digunakan untuk bahan renungan dan saat teduh.

Renungan hari ini berjudul "Bersoraklah Maka Runtuhlah Tembok Itu" dan ayat Alkitab hari ini diambil dari Yosua pasal 6 ayat 20.

Bersoraklah Maka Runtuhlah Tembok Itu

Yosua 6:20 (TB)
Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu.

Tembok sering kali menjadi simbol pembatas bagi suatu wilayah. Di zaman dahulu, batas suatu wilayah dan tingkat keamanannya sering kali ditentukan oleh kekokohan tembok yang mengelilinginya sebagai benteng pertahanan.

Untuk merobohkan atau menjatuhkan suatu kota, penting untuk memahami bagaimana cara meruntuhkan tembok yang menjadi pelindung bagi kota tersebut.

Biasanya, cari celah atau bagian terlemah dari benteng tersebut. Pintu gerbang yang merupakan bagian penting dari benteng juga haruslah kuat dan sulit ditembus.

Biasanya, pintu gerbang dibangun dari kayu yang kokoh dan tidak mudah pecah, bahkan balok penguncinya haruslah kuat dan tidak mudah patah meskipun digempur dengan segala cara.

Yosua, yang pada saat itu memimpin bangsa Israel, diperintahkan untuk merebut kota Yerikho.

Mereka tidak menggunakan kekerasan atau senjata, tetapi dengan pujian. Pujian yang kita nyanyikan dapat menjadi seruan perang melawan Iblis.

Pujian kita tidak boleh sekadar biasa, karena setiap pujian yang kita angkat sebenarnya adalah seruan perang.

Setiap alat musik yang kita mainkan adalah genderang perang. Tepuk tangan kita akan menjadi tamparan bagi Iblis jika kita melakukannya dengan sepenuh hati, dan benar-benar mengangkatnya untuk memuliakan nama-Nya.

Mulai hari ini, naikkan pujianmu kepada-Nya dengan sepenuh hati dan segenap jiwa ragamu untuk memuliakan nama-Nya.

Bersiaplah berperang melawan Iblis dengan setiap kata dalam nyanyian yang kita angkat.

Bersiaplah berperang dengan setiap gerakan dalam tarian kita kepada-Nya. Berperanglah, bahkan hanya dengan tepuk tangan kita.

Ingatlah bahwa segala sesuatu, termasuk pujian yang kita angkat, dapat menghancurkan musuh. Amin.

Demikian informasi mengenai renungan harian Kristen Rabu, 24 April 2024. Semoga melalui renungan hari ini pembaca akan lebih mengerti isi dan kehendak hati Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.***

Editor: Ari Pianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah